Kampanye Minat Baca, PII Banten Gelar Angkringan Buku di Pusat-pusat Keramaian

SERANG – Rendahnya minat baca masyarakat di Indonesia merupakan salah satu masalah serius bagi upaya meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Belum lagi ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin menggusur budaya baca buku menjadi budaya main gadget. Kondisi ini menjadi ancaman untuk keberlangsungan kualitas generasi muda di masa depan.

Menyikapi kondisi ini, aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten melakukan kampanye gerakan meningkatkan minat baca, dengan membuat terobosan program perpustakaan keliling, yang diberi nama Angkringan Buku PII Banten.

Program Angkringan Buku PII Banten ini digelar di beberapa titik lokasi keramaian masyarakat di wilayah Banten. Salah satunya seperti terlihat di Alun-alun Kota Serang pada Minggu pagi ini, 14 Mei 2017.

“Baca buku menjadi pemandangan yang jarang kita lihat di mana-mana. Bahkan di sekolah sendiri para pelajar lebih asik main hp ketimbang baca buku,” kata Fuad Saefudin, Koordinator Angkringan Buku PII Banten, saat ditemui di Alun-alun Kota Serang, Minggu (14/5/2017).

Fuad menjelaskan bahwa meskipun banyak pihak yang mewacanakan gerakan membaca buku, tapi hanya sedikit saja yang memang serius, sisanya hanya gerakan simbolik dan slogan semata.

Karena problem itulah, menurut Fuad, Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten ingin melakukan gerakan nyata dengan langsung turun memfasilitasi masyarakat, terutama generasi muda.

“Program ini insha Allah kita rutinkan setiap Minggu di beberapa titik. Alun-alun Kota Serang, Alun-alun Rangkasbitung, Krakatau Junction Cilegon, dan Alun-alun Tangerang,” jelas Fuad.

Ada sekitar 300 buku yang disediakan di setiap Angkringan Buku PII Banten ini, mulai dari buku bacaan anak-anak, komik, sejarah, pendidikan, dan lain-lain.

“Ya harapan kami ini menjadi pemicu bagi masyarakat luas untuk menggalakkan budaya baca. Tentunya bukan cuma disini, tapi juga dibiasakan di rumah dan lingkungan masing-masing,” tandas Fuad.

Sementara aktivis PII Banten lainnya, Rizkal, menuturkan, buku-buku di Angkringan Buku PII Banten ini berasal dari sumbangan para anggota dan para keluarga PII.

Kedepannya, PII Banten juga menargetkan dan membuka peluang untuk hibah buku dari donatur dan masyarakat luas. Untuk selanjutnya, buku-buku yang masih layak pakai, akan disalurkan ke wadah-wadah Taman Baca Masyarakat (TBM) agar bisa dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat.

“Saat ini masih dari anggota, rencananya kita juga membuka peluang untuk sumbangsih dari luar,” jelas mahasiswa UIN Banten ini. (*)
Redaksi

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien