SERANG – Tasykil (Kepengurusan ) Siaga Bencana (SIGAB) Persatuan Islam (Persis) Kordinator Wilayah Banten resmi dilantik pengurus pusat SIGAB Persis, di Pabrik Kedai Sop Duren, Cipocok Kota Serang, Ahad (10/2/2019).
Ketua Pusat SIGAB Persis dr Sony Ramdhani didampingi Sekretarisnya Arief Hadielah saat melantik 17 pengurus SIGAB Korwil Banten mengatakan, SIGAB harus memahami bagaimana bergerak saat tidak terjadi bencana, saat terjadi bencana dan juga pasca bencana.
“Pada dasarnya SIGAB tumbuh pada jiwa – jiwa relawan. Dan jiwa relawan itu tidak bisa dibunuh. Contohnya ,dalam keadaan apapun kita siap bergerak membantu masyarakat korban tsunami di Banten,” kata Dr Sony.
Ia juga mengatakan, bahwa SIGAB Persis meski belum lima tahun berdiri, namun sudah bergerak di bidang kebencanaan sejak tahun 2006, saat terjadi tsunami aceh.
Advert
Ketua Pusat SIGAB juga mengungkapkan, bahwa dakwah Persis harus diperluas. Bukan hanya berdakwah tentang mengenai pemberantasan TBC (Takhayul Bid’ah dan Churafat),tapi juga dakwah sosial.
“Dahulu Persis dikenal galak dalam memberantas . Namun sekarang zaman sudah berubah, Persis harus memperluas dakwah di bidang sosial,” tegasnya.
Sebelum resmi dilantik, Tim Sigab Persis Banten yang dimotori oleh Ust. Novi Abdul Farid sudah dahulu mengadakan kegiatan-kegiatan tanggap bencana dengan membuat posko. Kegiatan di posko pun mulai dari Evakuasi, Assesment dan Penyaluran bantuan dana berupa logistik (Pakaian, Obat, Alat rumah tangga) dan makanan.
Menurut Ketua Sigab Persis Korwil Banten Ust. Novi mengatakan bahwa Sigab Persis Korwil Banten juga sedang mengadakan kegiatan recovery untuk Korban Tsunami Selat Sunda di Kampung Kalapa Koneng, Kecamatan Cigeulis-Pandeglang berupa Renovasi Yayasan Pendidikan bagi MDTA.
“Insya Allah sekarang kita sedang mengadakan recovery berupa pembangunan Yayasan MDTA di
Kampung Kalapa Koneng, Kecamatan Cigeulis-Pandeglang” terang Ust. Novi.
Untuk diketahui, selaras dengan pernyataan ketua SIGAB Persis Pusat , meski kepengurusan SIGAB Persis korwil Banten baru dilantik, namun cikal bakal SIGAB di Banten sudah bergerak sejak 2006.
Saat itu dimotori Pemuda Persis yang melakukan penggalangan dana untuk korban Tsunami Aceh, bahkan beberapa anggota dan simpatisan berangkat ke aceh.
Dan pada saat gempa di Yogyakarta (Bantul) pun mengirimkan anggotanya ke lokasi gempa bantul.(*/Red)
