Masyarakat Nelayan Tegaskan Samlawi Tetap Ketua HNSI Rukun Bojonegara Yang Sah

SERANG— Pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Desa Bojonegara menegaskan bahwa kepengurusan mereka tetap solid meskipun muncul kabar mengenai pembentukan kepengurusan baru.
Hal ini ditegaskan oleh jajaran pengurus HNSI Rukun Desa Bojonegara yang menyatakan tidak terpengaruh dengan isu tersebut.
“Informasi soal pelantikan pengurus baru itu tidak jelas. Kami sebagai tokoh dan pengurus rukun tidak pernah diberi tahu. Ini seperti upaya dari pihak luar yang ingin mengadu domba masyarakat nelayan di sini. Karena itu, kami menegaskan bahwa Pak Samlawi tetap ketua yang sah,” ujar salah satu pengurus HNSI Rukun Bojonegara, Syarifudin, Minggu (9/3/2025) malam.
Syarifudin, yang juga Ketua RW 07 Kampung Pangsoran, mempertanyakan keabsahan pengurus baru tersebut.
“Bagaimana bisa membentuk kepengurusan baru sementara kepengurusan lama masih aktif dan diakui? Aturan dari mana itu?” tegasnya.
Ketua Pemuda Kampung Pangsoran sekaligus pengurus HNSI Rukun Desa Bojonegara, Khatib, menambahkan bahwa SK kepengurusan baru tidak sah karena tidak sesuai dengan aturan organisasi.
“Ketua yang sah tetap Pak Samlawi, yang terpilih kembali melalui musyawarah masyarakat nelayan Desa Bojonegara pada Maret ini untuk periode 2025-2030. Tapi tiba-tiba muncul pengurus baru tanpa serah terima dan tanpa melibatkan kami,” ungkapnya.
“Selain itu, SK dan pelantikan pengurus baru juga tidak ditandatangani oleh Ketua Ranting HNSI Kecamatan Bojonegara. Ini jelas janggal, apalagi yang dilantik hanya segelintir orang, paling 3-4 orang saja,” tambah Khatib.
Tokoh masyarakat Kampung Pangsoran, Dasuki, mengimbau warga agar tidak terpengaruh dengan kepengurusan baru tersebut.
“Masyarakat nelayan hanya mengakui Pak Samlawi yang baru saja terpilih kembali. Jadi, abaikan saja pengurus baru itu,” pesannya.
Kejanggalan terkait SK kepengurusan baru HNSI di Kabupaten Serang juga disoroti oleh Ketua Ranting Kecamatan Puloampel, Salimudin.
“Di ranting Puloampel juga sempat muncul SK pengurus baru tanpa sepengetahuan saya sebagai ketua. Ini aneh dan terkesan ada kepentingan tertentu, mungkin untuk mengondisikan usaha di kawasan Banten Utara oleh pihak-pihak tertentu,” ujarnya.
“Untuk Rukun Bojonegara, tetap solid. Selama ini Pak Samlawi sudah jelas diakui masyarakat nelayan. Kami di Kecamatan Puloampel juga tetap mengakui kepemimpinan saya sebagai Ketua Ranting,” tandasnya. (*/Ika)