Moeldoko Bersama DesktopIP dan Maju Maritim Indonesia Luncurkan Infrastruktur Digital Maritim

 

SERANG – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, meresmikan peluncuran platform Maritime Digital Infrastructure (MDI), bersama Chief Executive Officer DesktopIP, Phidi Soepangkat dan Direktur PT Maju Maritim Indonesia, Dhany, bertempat di Galangan Kapal PT Maju Maritim Indonesia, di Jl. Raya Bojonegara, No.26, Kp. Cikubang 5, Ds. Argawana, Kec. Pulo Ampel, Cilegon, Serang Banten, Senin (30/9/2024).

Kepala KSP Moeldoko mengapresiasi kerjasama yang dilakukan DesktopIP dan MMI. Hal tersebut diharap dapat menjadi langkah awal untuk transformasi industri maritim.

Moeldoko memaparkan terkait pentingnya penguatan teknologi tanah air untuk mencapai kedaulatan digital.

“Bukan hanya punya teknologi digital, tapi kita harus punya kedaulatan digital. Artinya R&D harus diperkuat sehingga punya produk sendiri. Banyak dari kita tidak paham dengan apa itu data storage, yang penting barangnya ada di rumah kita seolah barang di depan mata kita aman, namun aman itu hanya secara fisik. Tetapi datanya bisa tidak aman. Lebih baik, instrumennya ada di luar tetapi datanya ada di kita. Ini membangun mesin cloudnya, itu yang jauh lebih penting,” ungkap Moeldoko.

Gerindra HUT Banten

Ia juga mengingatkan, pentingnya menjadi pemain di negara sendiri untuk mencapai kedaulatan digital dan mengoptimalkan potensi tanah air.

“Kita harus beralih dari captive market menjadi competitive. Kita harus memiliki keinginan memiliki global player, jangan jadi pemain tanah abang terus, tapi kita harus punya semangat yang kuat untuk jadi global player.” tuturnya.

Direktur PT Maju Maritim Indonesia, Dhany, menjelaskan, pelaku industri dihadapkan dengan berbagai kendala seperti risiko gangguan saat integrasi teknologi, belum meratanya infrastruktur digital, nilai investasi tinggi, serta kurangnya pengembangan skill.

Posco HUT Banten

Oleh sebab itu, upaya peningkatan transformasi digital dalam industri galangan kapal perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi geografis nasional.

Platform digital sambung Dhany, memiliki peran sentral dalam memodernisasi ekosistem maritim yang lebih berkelanjutan.

“Di PT Maju Maritim Indonesia, kami melihat digitalisasi sebagai fondasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat daya saing nasional di sektor maritim”. kata Dhany.

CEO DesktopIP Phidi Soepangkat menuturkan, Perkapalan merupakan pusat dari industri maritim dalam hal konstruksi kapal dan inovasi.

Dapat dikatakan bahwa titik awal dari industri maritim adalah pembangunan kapal. Sama halnya dengan digital transformasi, pondasi dari industri 4.0 adalah Cloud Computing.

Sebagai pionir infrastruktur cloud nasional yang secara konsisten mendorong digitalisasi di Indonesia, DesktopIP bersinergi dengan MMI menghadirkan Maritime Digital Infrastructure (MDI) demi menjawab tantangan industri maritim.

Peluncuran platform karya anak bangsa ini juga diklaim menandai babak baru bagi industri maritim tanah air. MDI diharapkan dapat membantu industri galangan kapal mencapai efisiensi dan efektivitas, menciptakan keamanan data, serta membantu para pelaku industri untuk mengadopsi teknologi terkini dengan nilai investasi yang lebih terjangkau.

“MDI merupakan infrastruktur digital buatan anak bangsa yang dikembangkan dari teknologi yang memperoleh skor TKDN mencapai lebih dari 80%. Platform ini juga memungkinkan perusahaan mengubah mekanisme Capital Expense (Capex) menjadi Operating Expense (Opex) sehingga dapat menjawab tantangan investasi,” ujar Phidi.

Phidi menjelaskan bahwa platform MDI akan terus dikembangkan untuk mendorong digitalisasi, tidak hanya di industri galangan kapal, melainkan sektor maritim secara menyeluruh.

Dalam pengembangannya, DesktopIP sedang melakukan R&D yang komprehensif agar kedepannya MDI dapat dioperasikan di wilayah yang minim kapasitas internet sehingga dapat mengatasi tantangan yang kerap kali dihadapi para pelaku industri.

“Melalui peluncuran MDI, kami juga berhasil mematahkan stigma global yang skeptis akan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi terkini,” terang Phidi.

Kedepannya, Phidi mengungkapkan bahwa dalam konteks pembangunan kapal, DesktopIP dan MMI terus melakukan R&D untuk mengembangkan salah satu fitur masa depan yang dinamakan Digital Twin menuju Industry 5.0.

Penerapan teknologi ini diharap mendapat dukungan penuh dari seluruh stakeholder, termasuk institusi pemerintah, private sector, komunitas, asosiasi, institusi pendidikan, serta masyarakat. Hal ini sejalan dengan framework Digital Sovereignty Stack yang dipaparkan oleh Ketua KSP, Moeldoko. (*/Wan)

KPU Cilegon HUT Banten
Dindik HUT Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien