Padi Dijual ke Wilmar, Pengusaha Penggilingan di Banten Banyak yang Gulung Tikar

SERANG – Ratusan pengusaha penggilingan padi yang ada di Provinsi Banten mengeluhkan produksi padi dari petani yang banyak dijual ke PT Wilmar.

Akibatnya, banyak pengusaha penggilingan padi kecil yang tidak bisa produksi, dikarenakan tingginya harga yang dijual gerabah oleh petani dan memilih menjual ke PT Wilmar.

Hal itu diungkapkan oleh ketua komunitas penggilingan padi Sunardi saat melakukan konsolidasi dengan pengusaha penggiling padi di Ciruas, Kabupaten Serang,  Minggu (6/8/2023)

“Sementara ini petani (menjual-red) langsung ke Wilmar dengan harga tinggi sekitar Rp7000 per kilogram gabah basah, karena kami penggilingan padi kecil tidak bisa kerja,” ucapnya.

“Karena memang kami tidak bisa bersaing dari segi harga, Wilmar harga (belinya-red) terlalu tinggi, jadi kita kalau dipaksakan ngikut harga Wilmar kita gak bisa kerja,” ucapnya kepada wartawan.

Golkar HUT Banten

Lanjutnya, ia mengungkapkan dalam waktu dekat para pengusaha gilingan padi akan beraudiensi ke DPR RI dengan harapan bisa kembali eksis berusaha.

“Harapannya kita sebagai pengusaha penggilingan padi kecil bisa kembali menjalankan usaha kami,” ucapnya.

Sementara itu, sekertaris komunitas penggiling padi Suheludin mengungkapkan banyak pengusaha gilingan padi yang gulung tikar karena tidak beroperasi.

“Kondisinya sudah hampir dua tahun tidak berusaha, itu sangat menurun drastis, banyak penggiling padi yang tutup, dan mobil yang dijual, kurang lebih ada 1.000 di Banten, di Kabupaten Serang sekitar 800, yang sudah tutup sekitar 80%, karena tidak bisa memproduksi dikarenakan harga padi yang setiap harinya naik,” ujarnya.

“Kami mempermasalahkan pembelian harga petani, untuk penjualan ke harga pasar tidak ada masalah, cuma pembelian harga padi ini dari petani yang dipermasalahkan,” pungkasnya. (*/Fachrul)

Dindik HUT Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien