Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam di Pasar Rau Serang Capai Rp40.000/Kg

Lazisku

SERANG – Harga kebutuhan pokok dimasa transisi new normal di Kota Serang mengalami kenaikkan. Seperti yang terjadi pada harga daging ayam dan telur ayam.

Kenaikkan cukup signifikan pada komoditi daging ayam dan telur ayam diakibatkan oleh berkurangnya pasokan dari para peternak ke para pedagang.

Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Mustofa mengaku, jika harga daging ayam saat ini mencapai harga Rp 40.000/kg atau naik Rp 5.000 dari harga sebelumnya yakni sekitar Rp 35.000/kg.

Ks

“Iya naik Rp 5.000. Tadinya sih Rp 35.000 sekarang jadi Rp 40.000,” ucapnya saat ditemui di PIR Kota Serang, Selasa (30/6/2020).

Diakuinya, jika kenaikkan harga pada daging ayam terjadi semenjak 10 hari terakhir. Itu dikarenakan, berkurangnya ketersediaan pasokan daging ayam ke para pedagang di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang.

“Sudah lama sih. Karena pasokannya turun,” ujarnya.

Atas kenaikkan harga tersebut, diungkapkan Mustofa, jika bukan hanya para pedagang yang mengeluh, namun sejumlah pembeli pun banyak yang mengeluhkan naiknya harga daging ayam di masa pandemi covid-19.

“Banyak pelanggan yang ngeluh sih, tapi mau gimana lagi. Sudah dari sananya. Kita juga bingung,” ungkapnya.

dprd pdg

Salah seorang pembeli, Tri (40) warga Kelurahan Cinanggung, Kecamatan Serang, Kota Serang mengaku jika naiknya harga sejumlah bahan pokok dirasa cukup memberatkan. Terlebih setelah baru saja masyarakat melewati fase pembatasan karena wabah covid-19.

“Sebetulnya kalau harga daging ayam naik sih gak terlalu pengaruh. Karena kita juga makan gak melulu pake daging ayam. Tapi kalau bahan pokok lainnya ikut naik, agak berat juga ya. Karena kan pendapatan kita juga menurun dampak covid,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang agen telur ayam di PIR Kota Serang, Yulianti mengaku jika harga telur ayam di Pasar Induk Rau sempat mengalami kenaikkan harga mencapai Rp 26.000/kg. Namun sekarang, harga sudah kembali turun di angka Rp 24.000/kg karena pasokan telur ayam sudah kembali normal.

“Iya kemarin sih masih Rp 26.000. Tapi per hari ini sudah turun jadi Rp 24.000/kg di agen. Mungkin kalau di warung sih bisa Rp 25.000-Rp 26.000,” kata Yulianti.

Disebutkan, jika kenaikkan harga yang terjadi disebabkan pasokan telur ayam ke para pedagang berkurang karena diambil oleh pemerintah untuk bantuan sosial bagi masyarakat terdampak covid-19.

“Kita sih ngambil dari Lampung. Kemarin-kemarin naik karena pasokan berkurang, infonya itu diambil pemerintah untuk bantuan itu. Tapi sekarang sudah normal kok. Harganya juga sudah turun lagi,” ungkapnya.

Bahkan Yulianti mengaku, jika penjualan pun sudah kembali normal dibanding dengan minggu-minggu sebelumnya. Tercatat, dalam sehari ia mampu menjual sebanyak 600 kg telur.

“Alhamdulillah sudah normal. Sekarang sih sehari kita bisa jual 600 kilogram. Kalau kemarin, apalagi pas puasa itu, waduh paling kejual cuma 100 kilogram paling banyak,” tukasnya. (*/YS)

Kpu
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien