SERANG – Lembaga filantropi Dompet Dhuafa (DD) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) bekerjasama membangun Rumah Sakit Wakaf (RSW) Spesialis Mata untuk dhuafa di Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Ismail A Said menjelaskan, RSW akan melayani pasien dari semua kalangan terutama dhuafa. Masyarakat yang tidak mampu bisa mendapatkan pelayanan kesehatan RSW secara gratis.
Menurutnya, masyarakat dhuafa bukan hanya kesulitan dengan biaya berobat saja.
“Bagaimana dia menuju tempat berobat itu yang jadi masalah, makanya menyediakan ambulans, kalau diperlukan kita antar jemput (pasien),” kata Ismail dalam rilisnya, (7/4/2017)
Bagi masyarakat dhuafa, menurutnya, yang belum memiliki BPJS maka harus ditolong dengan menggunakan dana zakat. Sementara, untuk mereka yang dhuafa dan memiliki BPJS maka biaya berobat di RSW akan ditanggung BPJS. Tapi, dalam kenyataannya di lapangan tidak semua obat ditanggung BPJS.
Dikatakan dia, jadi nanti obat yang tidak ditanggung BPJS akan dibelikan menggunakan dana zakat meski pasien memiliki BPJS. Ia menambahkan, untuk pasien umum yang mampu dan mau bayar, mereka juga akan dilayani di RSW.
Secara fisik, RSW BWI-DD Spesialis Mata sudah ada dan pembangunannya sudah sampai 70 persen. Saat ini ada beberapa perbaikan di beberapa titik bangunan saja. RSW tersebut ditargetkan akan beroperasi pada Juli 2017.
Meski RSW BWI-DD menggunakan dana dari masyarakat untuk pembangunan dan fasilitasnya, RSW BWI-DD akan menggunakan peralatan teknologi tinggi untuk melayani pasien.
“Teknologi yang digunakan Rumah Sakit ini cukup terdepan,” kata Direktur Pemberdayaan Pengembangan Kesehatan DD, Wahyu Prabowo.
Semisal untuk operasi katarak, RSW BWI-DD tidak menggunakan jahitan. RSW BWI-DD akan menggunakan laser dan alat yang cukup canggih.
Wahyu memastikan, karena fasilitas RSW BWI-DD dari dana wakaf, bukan berarti pelayanannya buruk atau alatnya sederhana.
Ketua BWI Slamet Riyanto menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir saat berobat di RSW. Biaya berobat bisa ditanggulangi seratus persen.
“Ada yang ditanggulangi BPJS ada juga yang ditanggulangi dana zakat, tidak usah khawatir,” ujarnya.
Sementara itu, saat dihubungi di kantor DD Banten, Jumat (7/4/2017), Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten Abdurrahman Usman menyambut baik realisasi RSW di Taktakan, Kota Serang.
Usman mengatakan, RSW di Serang adalah bukti bahwa dana ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf. red) dapat memberi kemanfaatan yang luas apabila dikelola oleh lembaga yang berpengalaman seperti Dompet Dhuafa.
“Setelah sukses mengelola Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu di Parung dan RS Aka Medika Sribhawono Lampung Timur, tahun ini Dompet Dhuafa juga akan mengoperasikan 12 rumah sakit yang didanai dari dana wakaf yang salah satunya ada di Serang, Banten. Rumah sakit ini akan melayani masyarakat umum dan khususnya mereka yang dhuafa. Semoga ikhtiar kita ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dhuafa, khususnya di Banten,” tutur Usman.
Usman pun berharap, kehadiran RSW di Banten dapat memotivasi para muwakif (orang yang berwakaf – red) untuk mempercayakan pengelolaan aset wakafnya melalui lembaga.
“Begitu pun dengan dana zakat dan sedekah. Kami mengajak para muzakki dan donatur untuk terus bergandengan tangan membantu saudara kita yang lemah dengan berzakat dan bersedekah di Dompet Dhuafa. Nantinya, pasien yang belum terkaver BPJS akan dibantu dengan dana zakat dan sedekah,” pungkasnya. (*)