SMKN 4 Kota Serang Bantah Tawuran Jadi Tradisi Setiap Momen Ulang Tahun Sekolah
SERANG – Tawuran yang terjadi antara SMK 2 PGRI Kota Serang, SMK Pamarayan dengan SMKN 4 Kota Serang pada Kamis 28 September 2017 lalu, dibantah oleh pihak sekolah sebagai tradisi yang dilakukan para siswa saat ulang tahun SMK 4.
Bantahan tersebut disampaikan Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 4 Kota Serang, Yadi Sufiyadi, menanggapi pernyataan Wakapolres Serang Kota yang menyebut bahwa aksi tawuran yang terjadi pada Kamis 28 September 2017 lalu, adalah tradisi para pelajar di setiap hari ulang tahun SMKN 4.
“Ulang tahun SMK 4 Kota Serang baru dua kali dilaksanakan tahun ini sama tahun kemarin, jadi nggak mungkin ini menjadi suatu tardisi,” ungkap Yadi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/10/2017).
Lebih lanjut, Yadi menegaskan, sejak berdirinya SMKN 4 Kota Serang pada tahun 2005, baru dua kali diselenggarakan Perayaan HUT SMK. Jadi, menurutnya tidak mungkin tawuran menjadi sebuah tradisi pada perayaan HUT SMKN 4 Kota Serang.
Pada perayaan HUT SMKN 4 Kota Serang 2017 pihak sekolah tidak merayakannya secara meriah, hanya menyelenggarakan tausiyah serta santunan untuk anak yatim di lingkungan sekitar sekolah.
Menurutnya, jika aksi tawuran ini sebuah tradisi di setiap tahunya akan terjadi tawuran pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau ini (tawuran-red) disebut tardisi, berarti setiap tahun, setiap kali SMKN 4 Kota Serang ulang tahun itu terjadi tawuran, tetapi pada tahun-tahun sebelumnya itu tidak ada tawuran seperti ini, jadi ini bukan tradisi dan pihak kepolisian pun masih dalam tahapan penyelidikan belum bisa memberikan keterangan, setelah saya konfirmasi indikasinya apa terkait tawuran tersebut?” jelasnya.
“Kita Bukan ngebela yang tawuran, kita nggak menutupi, tapi kejadian tawuran ini bukanlah satu tradisi, dan belum diketahui indikasi penyebab terjadinya kenapa?” imbuh Yadi.
Sementara itu, Via, Ketua OSIS SMK 4 Kota Serang, juga membenarkan bahwa tawuran yang terjadi antara SMKN 4 Kota Serang dengan SMK PGRI dan SMK Pamarayan bukanlah sebuah tradisi.
“Selama saya sekolah disini saya belum pernah dengar ada tawuran, baru kali ini saya dengar SMKN 4 terlibat tawuran,” ujar Via saat ditemui di SMKN 4 Kota Serang.
Via selaku Ketua OSIS di SMKN 4 Kota Serang mengaku kaget dengan adanya kejadian tawuran tersebut, ia berharap teman-temannya tidak mengulangi hal tersebut yang bisa mencoreng nama baik sekolah dan merugikan kepada siswa yang benar-benar niat belajar.
“Kita yang sudah berjuang, kita yang memiliki cita-cita, perjalanan hancur hanya karena kejadian tersebut (Tawuran-red), saya harap kejadian ini tidak terulang kembali, kita disini bukan untuk seperti itu, kita disini untuk belajar,” pungkasnya. (*/Temon)