Tinjau Banjir, Ketua DPRD Kota Serang: Rumah di Bantaran Kali Alihkan ke Rusunawa
SERANG – Curah hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Kota Serang menyebabkan puluhan rumah warga di Kampung Lemah Abang, Kelurahan Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Kota Serang terendam banjir.
Diketahui, pada Kamis 12 Maret 2020 Kota Serang diguyur hujan sejak sore hingga malam hari. Akibatnya sebanyak 30 rumah warga di Kelurahan Waeung Jaud, Kasemen terendam banjir.
Mengetahui itu, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi menlakukan peninjauan ke lokasi banjir. Dalam tinjauan tersebut Politisi partai Gerindra ini mengungkapkan, bahwa banjir tersebut disebabkan oleh tidak lancarnya saluran air dikali yang berada di Kampung Lemah Abang. Hal itu disebabkan banyaknya rumput dan pohon yang menghalangi aliran air.
Selain itu, kata Budi, Banjir juga disebabkan oleh banyaknya bangunan atau rumah dibantaran kali. Sehingga, terjadi penyempitan lahan dan pendangkalan kali. Oleh karena itu, dirinya akan menegur dan meminta Pemkot Serang untuk segera meneye menyelesaikan persoalan aset Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kelurahan Margaluyu Kasemen Kota Serang.
Hal itu dilakukan untuk memecahkan solusi masalag banjir di Kecamatan Kasemen, karena nanti warga yang rumahnya ada di bantaran sungai akan dipindahkan ke Rusunawa tersebut. Sehingga, wilayah bantaran kali menjadi steril.
“Dari hasil pengawasan, di Kasemen itu banyak warga yang tinggal di bantaran sungai. Berarti solusinya mereka dipindahkan ke Rusunawa,” kata Ketua DPRD Kota Serang saat ditemui di lokasi banjir, Jumat (13/3/2020).
Maka, dalam waktu dekat ini pihaknya akan meminta kepada DPRKP Kota Serang untuk memindahkan warga yang ada di bantaran kali ke rusunawa.
“Kita harus manusiawi makanya kita jangan main bongkar terus mereka tidur di mana. Kita desak Pemkot Serang untuk percepatan penyerahan rusunawa ini, kalau bisa digratiskan terlebih dahulu jangan di tarik retribusi dulu tarifnya,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan pemindahan warga yang rumahnya dibantaran kali ke Rusunawa, Budi meminta Pemkot Serang untuk tidak langsung membebani warga dengab pungutan retribusi. Karena bagaimanapun juga warga yang dipindahkan ke Rusunawa harus memulihkan ekonominya kembali.
“Khusus bagi yang terdampak banjir untuk sementara jangan ditarik retribusi biar jadi beban pemerintah misal satu tahun untuk diberi kesempatan mencari pekerjaan,” tutupnya. (*/Ocit)