Tolak Sodetan Ciujung Lama, PDAM Tirta Al Bantani Disebut ‘Penumpang Gelap’

SERANG – Kisruh penolakan terhadap pembangunan sodetan atau Intake di Ciujung Lama, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang masih terus berlanjut.
Pasalnya, pembangunan sodetan tersebut ternyata di tolak oleh elemen organisasi masyarakat, mahasiswa serta organisasi kepemudaan.
Beberapa hari kemarin, puluhan mahasiswa dan organisasi masyarakat sempat melakukan aksi penolakan terhadap pembangunan sodetan itu di pendopo Bupati Serang.
Mereka meminta agar Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah segera menghentikan pembangunan sodetan itu secara permanen.
Dewan Penasehat Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) Imron Nawawi mengatakan, program pembangunan Longe Storige oleh Kementerian PUPR melalui BBWSC3 terjadi polemik di tengah masyarakat.

“Ini terjadi polemik di tengah masyarakat yang diakibatkan oleh pembangunan Intake atau sodetan di dalamnya,” ujarnya kepada Fakta Banten, Selasa (22/6/2021).
Ia menilai pembangunan Intake dan sodetan itu sangat rentan dengan kepentingan pengusaha swasta dan BUMD Kabupaten Serang.
“Intake tersebut disinyalir akan dijadikan alat untuk memprivatisasi sumber daya air yang akan dikelola oleh PDAM Tirta Al Bantani,” ucapnya.
Bahkan ia menyebutkan bahwa PDAM Tirta Al Bantani menjadi ‘penumpang gelap’ program normalisasi Sungai Ciujung Lama tahap II.
“PDAM Tirta Al Bantani ini jadi penumpang gelap diprogram normalisasi Sungai Ciujung Lama ini,” tegasnya.
Sementara, Ketua Umum PP Gamsut Safeullah mengatakan bahwa pihaknya akan meminta pertanggungjawaban secara langsung terakit pengelolaan air yang nanti akan dikelola oleh PDAM Tirta Al Bantani
“Kami bersama masyarakat bantaran sungai akan geruduk PDAM Tirta Al Bantani untuk bertanggungjawab atas polemik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya. (*/Roel)
