Walikota Serang Ajukan Penanganan Longsor Hingga Fly Over ke Komisi V DPR RI
SERANG – Walikota Serang, Syafrudin mengajukan sejumlah permintaan kepada Komisi V DPR RI saat melakukan peninjauan program kegiatan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, pada Jumat (5/2/2021) di Stasiun Serang, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Disampaikan Syafrudin, jika permintaan yang diajukan, diantaranya terkait penanganan longsor di Taman Graha Asri, Kecamatan Serang yang disebabkan oleh banjir yang terjadi pada Rabu (3/2/2021) kemarin. Serta permohonan pembangunan fly over di Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Unyur, Kota Serang.
“Kami ada beberapa permintaan, diantaranya terkait longsor di Taman Graha Asri, karena itu merupakan beban C3 (Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Provinsi Banten -red) karena itu jadi beban Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR. Kemudian soal fly over yang selama ini diprogramkan oleh pusat di tahun 2016, DED-nya sudah ada tapi sampai hari ini belum ada realisasinya,” ucapnya kepada awak media usai menerima kunjungan Komisi V DPR RI.
Bukan hanya itu, Syafrudin pun meminta kepada Komisi V DPR RI untuk mengajukan ke pemerintah pusat agar Kereta Rel Listrik (KRL) yang saat ini beroperasi tujuan Jakarta – Rangkasbitung agar bisa masuk hingga Stasiun Serang.
Menurutnya, animo masyarakat pengguna kereta api yang berangkat dari Stasiun Serang baik yang menuju Merak ataupun Jakarta terbilang sangat tinggi. Sehingga keberadaan KRL di Stasiun Serang disebut-sebut akan berdampak besar terhadap pelayanan penumpang kereta api.
“KRL juga saya minta, karena KRL ini belum sampai Serang. Dan itu juga permintaan kami. Karena transportasi masyarakat Kota Serang baik ke Merak atau ke Jakarta itu banyak sekali. Jadi itu untuk mempercepat, karena dengan kereta biasa itu lambat. Kalau dengan KRL itu lebih cepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andri Iwan menyampaikan, jika pihaknya sengaja meninjau langsung proses pergantian bantaran rel kereta api di Stasiun Serang. Sehingga akan selesai sesuai target yang dicanangkan di bulan September 2021 mendatang.
Diakui Andri, jika pihaknya mencoba mengarahkan untuk adanya penambahan rel kereta api untuk wilayah lain. Namun, lantaran ada beberapa wilayah yang menjadi jalur rel kereta api yang sudah tidak bisa digunakan, membuat pergantian bantaran rel kereta api harus dilakukan.
“Tadi jadi pertanyaan kita juga, emang bisa diarahkan ke penambahan rel ke wilayah lain. Namun jawaban yang kami terima itu ada beberapa rel ke wilayah-wilayah tertentu yang sudah tidak bisa digunakan kembali. Sehingga dibutuhkan pergantian bantaran rel. Jadi pelaksanaan ini dilakukan sekaligus untuk meningkatkan kualitas perkeretaapian kita juga,” tandasnya. (*/YS)