Walikota Serang Tinjau Mesin Carbon Baru dari Aceh di TPSA Cilowong
SERANG – Walikota Serang Syafrudin lakukan peninjauan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong guna melihat langsung cara kerja mesin pengolah sampah yang baru didatangkan dari Aceh sekaligus mengantisipasi terjadinya longsor di wilayah tersebut, Jumat (17/1/2020).
“Saya ke sini meninjau mesin carbon, ini mesin baru yang datang dari Aceh. Mesin ini bisa memproduksi asap cair, bahan bakar bensin dan solar dan juga air bersih bahkan bisa diminum,” ucap Syafrudin.
Diakui Syafrudin, mesin carbon yang ada di TPSA Cilowong merupakan alat terbaru di Indonesia. Meski saat ini, ketersediaannya di TPSA Cilowong masih uji coba, namun dianggap bisa menjadi solusi atas persoalan sampah di Kota Serang.
“Ini teknologi yang luar biasa yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, pernah terjadinya longsor di TPSA Cilowong pada awal tahun 2019 lalu turut menjadi perhatian Pemerintah Kota Serang. Sehingga dikatakan Syafrudin, pihaknya akan melakukan beberapa pembangunan di TPSA Cilowong untuk mengantisipasi kembali terjadinya longsor di wilayah tersebut.
“Kami melihat langsung dengan keadaan ini, memang rawan longsor. Oleh karena itu, kami melalui anggaran dari banprov, yang pertama untuk masuk kendaraan truk sampah, kedua menjaga bronjong yang berada di pinggir jalan agar tidak longsor,” ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Ipiyanto menambahkan, mesin carbon pengolah sampah yang baru didatangkan oleh Pemkot Serang ke TPSA Cilowong merupakan alat yang memiliki beberapa fungsi dan merupakan mesin satu-satunya yang ada di Indonesia.
“Untuk sekarang kita lakukan uji coba dulu, sekitar 3 sampai 6 bulan untuk melihat hasilnya,” kata Ipiyanto.
Ditegaskan Ipiyanto, Pemkot Serang tidak mengeluarkan biaya dalam proses uji coba mesin carbon pengolah sampah yang dihadirkan itu. Namun, jika hasil uji coba terhadap alat tersebut memuaskan, lanjut Ipiyanto, maka Pemerintah Kota Serang akan menyediakan sebanyak 30 unit mesin carbon pengolah sampah di seluruh Kota Serang.
“Pemerintah tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Dari hasil uji coba ini, nanti kita laksanakan sesuai arahan Walikota, nanti kita tempatkan alat ini di masing-masing kelurahan. Semisal, kita ada 6 kecamatan, maka kita akan sediakan sebanyak 30 unit,” tukasnya. (*/YS)