Warga dan Tokoh Apresiasi Kota Serang Fair 2018
SERANG – Rangkaian kegiatan di acara Kota Serang Fair 2018 mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Rochman Setiawan yang merupakan Aktivis sosial di Banten, saat hadir dalam acara lomba mendongeng yang digelar Minggu, (2/9/2018).
Acara lomba dongeng tersebut diikuti oleh peserta dari tingkat universitas sampai ke tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota serang.
Rochman menilai, beragam kegiatan yang dilaksanakan di Serang Fair 2018 memiliki nilai edukasi yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dan bisa menjadi ruang informatif bagi masyarakat luas.
“Kegiatan yang dilaksanakan cukup baik, seperti dalam mendongeng ini, tidak serta merta orang tua mendidik anak dengan gadget. Kegiatan mendongeng mampu mengasah daya komunikasi anak, melatih ekspresi dan masih banyak hal lainnya yang bisa kita ambil sisi positifnya sebagai bahan edukasi anak. Saya berharap, semoga hal ini bisa juga dilakukan di berbagai daerah. Sebetulnya sudah banyak orang yang sudah handal dalam mendongeng anak dan sudah fenomenal seperti Kak Putri Dongeng dari Cilegon. Saya yakin beliau juga mau menukarkan ilmunya di berbagai pendidikan anak di Banten untuk mendongeng,” ungkap Rochman.
Pada kesempatan tersebut, Rochman Setiawan juga dipercaya sebagai juri di acara lomba dongeng anak ini.
Selain aktivis sosial, pria humoris yang biasa dipanggil Bang Omen ini juga memang biasa dipanggil dan hadir di berbagai acara anak-anak untuk mendongeng.
“Semoga acara tersebut bermanfaat buat inspirasi anak negeri di Banten,” tutupnya.
Selain diisi dengan berbagai kegiatan yang mengandung unsur edukasi, hari keempat pelaksanaan Serang Fair 2018 diisi dengan kegiatan pagelaran pentas seni pencak silat kreasi di Panggung Utama.
Ketua IPSI Provinsi Banten Ajat Sudrajat dalam sambutannya mengatakan bahwa, masyarakat Banten harus mau belajar pencak silat, karena pencak silat juga dapat dijadikan harapan untuk masa depan.
“Ga perlu takut, minder, atau malu untuk belajar pencak silat. Karena pencak silat juga dapat dijadikan harapan untuk masa depan,” ujarnya.
Ajat juga menyampaikan bahwa, saat ini pencak silat, sudah tidak seperti dulu lagi, karena saat ini pencak silat sudah merambah di 40 Negara yang ada di dunia.
“Pencak silat saat ini sudah merambah di 40 Negara di dunia. Maka tidak perlu malu untuk belajar pencak silat, bila harus mau belajar pencak Silat di tempat tempat terbuka. Apa lagi saat ini di Banten pencak silat dijadikan salah satu Pelajaran Mulok, muatan lokal di Sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA, dengan begitu pencak silat 5-10 tahun ke depan pasti akan semakin meningkat,” ungkapnya.
Maka dengan begitu, lanjutnya, masyarakat Banten pada umumnya, khususnya kepada masyarakat Kota Serang dan Kota Cilegon agar tidak merasa malu, atau minder untuk belajar pencak silat.
“Sekarang pencak silat, sudah ada di Negara Korea, Jepang dan beberapa negara lainnya. Maka harus bangga dan ga usah malu untuk belajar pencak silat,” jelasnya.
Ajat mengaku mengapresiasi Pemkot Serang yang sudah melibatkan Pencak Silat dalam rangkaian Hut Kota Serang yang Ke-11 tahun.
“Terima kasih kepada Pemkot Serang yang sudah melibatkan para pesilat yang ada di Banten untuk ikut serta memeriahkan perayaan HUT Kota Serang ini. Semoga dengan dilibatkannya para pesilat dalam perayaan ini dapat membuat masyarakat Kota Serang mau belajar pencak silat,” ucapnya.
Ajat juga berharap kepada pemerintah baik Pemerintah Kota maupun Pemerintah Kabupaten yang ada di Provinsi Banten agar dapat lebih perhatian terhadap kesenian dan budaya pencak silat yang ada di Banten.
Menurutnya, pencak silat merupakan salah satu warisan Budaya Bangsa Indonesia yang masih ada di Banten.(*/Angga)