Jajaran TTKKBI se-Banten Komitmen Lawan Tindakan Premanisme
SERANG-Jajaran pengurus Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) se- Provinsi Banten berkomitmen untuk melawan tindakan premanisme.
Ketua DPW I TTKKBI Provinsi Banten H. Hudi Nurhudiyat mengatakan, bahwa premanisme tak sejalan dengan budaya silat. Ia bilang, budaya silat bukan ke arah tindakan anarkis arogansi premanisme.
“Budaya tidak ke arah sana,” ujarnya, usai mengikuti acara pelantikan TTKKBI Serang Timur di Lapangan Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Sabtu (24/5/2025).
Dalam silat, kata dia, terdapat sumpah yang bertentangan dengan hal-hal negatif premanisme. Budaya silat juga, sejalan dengan agama.
“Istilah itu sumpah silat ada sumpahnya seperti jangan mencuri jangan maksiat, nah nilai-nilai ini ada di budaya ada agama,” ujarnya.
Agar para pesilat di bawah naungan TTKKBI tak bersikap arogan, kata dia, dirinya bakal melatih mereka dengan disiplin ketat dan diajarkan mengenai moral serta akhlak yang baik.
“Artinya ranting DPC agar mereka dilatih dari sisi moralnya, agar tak ada hal-hal (premanisme) seperti itu,” tukasnya.
Senada, Ketua DPW II TTKKBI Serang Timur, Sapta Mulyana juga mengatakan hal serupa. Ia bilang premanisme tak sejalan dengan dengan budaya.
“Yang bisa menghalau premanisme itu budaya dan budaya insyaallah kata-kata premanisme akan hilang, maka timbulah manusia berasal dan berbudaya,” jelasnya.
Terakhir, Ketua Umum DPP TTKKBI H. Tubagus Arif Hidayat mengaku bakal menindak tegas para pesilatnya apabila ikut dalam premanisme.
“Tentu akan kita tindak tegas,” tutupnya. (*Ajo)
