Kader Muda Muhammadiyah Banten Tunggu Instruksi Geruduk KPK
SERANG – Kader-kader dari organisasi gabungan Angkatan Muda Muhammadiyah mengaku masih menunggu instruksi dari para tokoh mereka untuk menggelar aksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait penyebutan nama Amien Rais dalam dugaan kasus korupsi.
Solihin Abas, Ketua Koordinator Wilayah Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banten dalam siaran persnya menyebut, sejauh ini mereka masih berharap agar para tokoh Muhammadiyah untuk berkoordinasi dengan DPR agar mengevaluasi KPK.
Ia khawatir, jika tidak ada upaya evaluasi, maka persepsi negatif soal KPK selama ini akan semakin menguat.
“Jika dibiarkan maka kekhawatiran rakyat Indonesia soal KPK adalah kepanjangan tangan dari kuasa tertentu akan semakin mengakar dan masif,” katanya, Minggu, (4/6/2017).
Sekretaris Wilayah Pemuda Muhammadiyah Banten, Suparta Kurniawan, menambahkan, bila saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah organisasi otonom Muhammadiyah untuk melakukan pergerakan.
Hal itu ditujukan untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap KPK.
“Bersiap-siap jika ada komando dari pusat untuk menyerbu KPK,” kata Suparta.
Amien Rais sebelumnya sempat disebut oleh KPK karena diduga menerima aliran dana dari mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah yang kini dijerat KPK. Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu disebutkan mendapat percikan dana pada periode 2003-2007 senilai Rp600 juta.
Fakta itu terungkap dalam persidangan yang mendudukkan Siti Fadilah dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan dengan kerugian negara Rp6,1 miliar.
Amien Rais sejauh ini tak membenarkan dan juga tak membantah soal penerimaan uang itu. Namun ia menengarai jika uang itu diduga masuk dari yayasan milik Soetrisno Bachir antara 15 Januari 2007 hingga Agustus 2007.
Atas itu, Ketua Majelis Kehomatan PAN ini pun mengklaim akan menghadapi tudingan itu.
“Saya akan hadapi dengan jujur, tegas dan apa adanya,” kata Amien, Jumat, 2 Juni 2017. (*)
Sumber: Viva.co.