Waspada, Belasan Warga Ciwandan Diduga Terjangkit DBD

BI Banten Belanja Nataru

CILEGON  Belasan warga Cilodan dilaporkan terserang Deman Berdarah Dengeu (DBD). Hal tersebut diketahui setelah salah satu warga melapor ke Rumah Aspirasi Muhammad Ibrohim Aswadi, Rabu (15/1).

Untuk memastikan aduan masyarakat tersebut, akhirnya Muhamad Ibrahim Aswadi langsung terjun ke lokasi.

“Dari laporan Ketua RT 16 Pak Bram Junaidi sedikitnya ada delapan warganya yang terindikasi DBD dan dari Pak Saiful selaku Ketua RT 18 ada empat warga yang juga terindikasi DBD, jadi jumlah warga yang terindikasi wabah DBD itu saat ini berjumlah 12 orang,” katanya di lokasi.

Untuk merespon hal tersebut, Ia pun telah meminta pihak terkait untul segera bertindak.

“Kami juga sudah meminta supaya Puskesmas, Kelurahan, Kecamatan dan Dinas Kesehatan segera bergerak melakukan langkah-langkah pencegahan di lingkungan yang terindikasi terjangkit wabah DBD supaya tidak menghawatirkan warga sekitar,” imbuhnya.

Selain itu diketahui, dari beberapa warga yang terindikasi, seorang warga atas nama Ayu Yulia Asri yang didiagnosa positif DBD harus rela kehilangan janinnya akibat demam tinggi disertai pendarahan.

Satu anak usia lima tahun Qinara Salsa, bahkan dilaporkan meninggal di perjalanan saat menuju Puskesmas, diduga karena terindikasi DBD.

Pijat Refleksi

Ketua RT 16 Bram Junaidi menjelaskan, laporan masyarakat sudah disampaikan sejak seminggu yang lalu, secara keseluruhan di wilayahnya ada delapan orang yang terindikasi DBD.

“Saya sudah mendata, sejak semingguan ini, di RT 16 terindikasi ada delapan orang di RT kami, itu belum di wilayah lainnya. Gejalanya dipastikan DBD karena dari beberapa pemeriksaan yang sudah dilakukan banyak yang positif DBD. Saya meminta instansi terkait agar menindaklanjuti supaya korban tidak bertambah. Saya berharap pencegahan bisa segera dilakukan,” kata Bram.

Hal senada juga diakui Ketua Rukun tetangga lainnya yakni Ketua RT 18 Saefullah. Serangan DBD di wilayahnya sudah menghawatirkan. Di lingkungannya, sudah ada empat orang yang terkena DBD.

“Iya di tempat kami ada empat orang yang terkena DBD. Semuanya positif. Kami juga sudah melapor ke pihak kelurahan agar segera ditindaklanjuti supaya tidak jatuh korban lagi. Saya meminta agar ada fogging dan pemberian obat untuk membasmi jentik nyamuk tapi belum ditanggapi,” ujarnya.

Terpisah, Plh Puskesmas Ciwandan drg. Lenddy Deliyanto mengatakan, akan segera menindaklanjuti laporan dari Rumah Aspirasi MIA dan akan bertindak cepat untuk melakukan upaya preventif agar wabah tersebut tidak melebar.

“Besok pagi (Kamis) dari Puskesmas Ciwandan akan ke RT 16 dan 18 Cilodan untuk penyuluhan dan pada hari Jumat jam 7-8 pagi akan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) bersama Kader Kesehatan dan masyarakat. Insha Allah jam 9 paginya dilanjutkan Fogging,” katanya.

Masalah ini lanjutnya sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes walaupun sampai saat ini banyaknya korban belum positif terdiagnosa DBD,”ungkapnya. (*/Red)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien