TANGERANG – Dalam momentum HUT ke-391 Kabupaten Tangerang, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tangerang sebut Pemkab Tangerang masih menyisakan masalah lingkungan.
Ali Isma Ketua Bidang Hikmah PC IMM Tangerang mengatakan bahwa Pemda harus tegas dan lebih serius dalam mengelola sampah karena menurut SIPSN KLHK, kabupaten Tangerang menjadi penghasil sampah terbanyak di Provinsi Banten.
“Totalnya mencapai 2.305.47 Ton/hari di tahun 2022, artinya Pemda melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan harus lebih serius dalam melakukan pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang agar sampah ini tidak berceceran dimana-mana,” ucap Ali Isma kepada Fakta Banten, Jumat (13/10/2023).
Hal serupa diutarakan oleh Eman selaku Sekertaris Umum PC IMM Tangerang mengatakan sebelumnya sudah meminta DLHK Tangerang untuk memperhatikan banyaknya sampah yang berada di belakang kampus Muhammadiyah A.R Fachruddin Tangerang.
“Kita Sudah melakukan audiensi pada 8 September 2023 di kantor DLHK Tangerang dan salah satu poinnya kami meminta DLHK untuk menuntaskan sampah yang ada diarea belakang kampus Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin karena hal itu sangat menganggu aktifitas belajar terlebih ada rumah sakit yg tak jauh dari pembuangan sampah,” ujarnya.
“Karena selalu ada pembakaran sampah di setiap harinya yg menyebabkan polusi udara dan bau tidak sedap. Akan tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut yang jelas terkait penanganan tempat pembuangan sampah tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Rosihan Anwar Ketua PC IMM Tangerang meminta PJ Bupati harus segera melihat langsung bagaimana kondisi di lapangan.
“Kita meminta persoalan ini menjadi atensi Pj Bupati menuntaskan masalah ini, Tidak perlu jauh-jauh di Tigaraksa juga ada lokasi pembuangan sampah tepatnya di desa matagara. dimana area itu termasuk padat penduduk, ada tempat pendidikan, fasilitas kesehatan, dan dekat jalan protokol Pemda Tangerang,” bebernya.
“Dengan kualitas udara yang sangat buruk bisa berdampak ketidak nyamanan untuk aktivitas sehari-hari, kita mempertanyakan apakah DLHK sudah bekerja secara maksimal?,” tuturnya. (*/Fachrul)
