SERANG – Salah seorang penjaga tiket masuk Pantai Marbella Anyer, Jujut Armana (27) warga Kampung Ranca, Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang tewas ditikam benda tajam saat sedang tidur di tempat Pos SAR milik BPBD Kabupaten Serang.
Pelaku diketahui biasa disebut Salia (SL) yang juga sama-sama berdekatan tempat tinggalnya dengan korban di Desa Bandulu. Hingga kini pelaku masih buron, karena melarikan diri usai melakukan penusukan.
Salah seorang petugas Pos SAR BPBD Kabupaten Serang, Misja, menceritakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 WIB Minggu dinihari. Saat itu, korban sedang piket menjaga gang masuk Pantai Marbella bersama kedua saudaranya.
Disampaikan Misja, korban sempat meminta izin kepada dirinya untuk beristirahat di dalam Pos BPBD Kabupaten Serang bersama salah satu saudaranya karena merasa lelah.
Sementara, Misja mengaku, saat itu dirinya pun memilih beristirahat di lapak pedagang yang berada di samping Pos BPBD Kabupaten Serang bersama saudara korban yang lain.
“Jadi dia izin numpang istirahat di pos, mungkin lelah karena lagi malam minggu. Saya saat itu istirahat di lapak pedagang samping pos dengan adiknya (korban),” kata Misja, Minggu (10/10/2021) malam.
Diungkapkan Misja, dirinya tidak melihat langsung penusukan yang dilakukan pelaku terhadap korban lantaran sedang beristirahat. Namun, dirinya langsung terbangun saat mendengar teriakan minta tolong dari saudara korban yang berada di dalam pos.
Saat Misja menghampiri asal suara teriakan, dirinya pun dikejutkan dengan seorang pria yang tiba-tiba keluar dari dalam pos sembari mengacungkan sebilah pisau. Sementara, saat itu korban sudah dalam keadaan bersimbah darah.
“Pas saya datengin, dia (pelaku) keluar sambil ngacungin pisau dan teriak ‘Mana lagi anaknya? Mana lagi’,” cerita Misja sambil mengulang apa yang diteriakan oleh pelaku.
Pelaku langsung melarikan diri saat hendak diamankan sejumlah orang yang datang karena mendengar suara keributan. Sementara korban langsung dievakuasi menuju Puskesmas Cinangka untuk mendapat perawatan.
“Korban sudah bersimbah darah, kami langsung bawa korban ke Puskesmas. Namun tak tertolong (meninggal),” katanya.
Sampai saat ini, Misja menuturkan, dirinya tidak mengetahui motif pelaku menusuk korban. Akan tetapi, disebutkan, antara pelaku dan korban merupakan teman dekat.
“Pelaku dan korban ini udah bukan siapa-siapa, sama-sama pemuda dari Desa Bandulu. Mereka juga akrab, sering terlihat makan bareng, jalan bareng. Mungkin karena ada urusan pribadi atau apapun itu saya gak tau pasti masalahnya,” tukasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Arief Nasaruddin membenarkan adanya peristiwa tersebut. Bahkan pihaknya sudah mendapat laporan dari pihak keluarga korban.
Akan tetapi, Arief masih enggan berkomentar banyak terkait kasus tersebut karena masih dalam penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti di lapangan.
“Iya betul, kami masih mengumpulkan petunjuk. Semuanya masih kita mintai keterangan, masih kita selidiki,” singkatnya melalui pesan Whatsapp, Minggu (10/10/2021) malam. (*/YS)