Proyek Dermaga Situ Cikedal Milik Dispar Pandeglang Bermasalah

PANDEGLANG – Bangunan dermaga di kawasan wisata situ Cikedal, Kecamatan Cikedal yang ambruk beberapa waktu lalu dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang, yang dilaksanakan oleh CV Aldian senilai Rp 57. 916. 000 ternyata bermasalah, sehingga proses pembangunan dihentikan dan kondisi dermaga saat ini dibiarkan terbengkalai tanpa dilakukan perbaikan.

Sesuai informasi yang berhasil dihimpun, di kawasan wisata situ Cikedal tersebut terdapat tiga kegiatan dari Dispar Pandeglang, mulai dari pembangunan home stay, spot selfie dan dermaga.

Untuk bangunan home stay yang dilaksanakan oleh CV Akila dengan nilai anggaran sebesar Rp 144 juta lebih sudah selesai dikerjakan, namun untuk dermaga belum rampung secara keseluruhan. Sementara untuk pembangunan sarana spot selfi juga belum dilaksanakan oleh pihak kontraktor. Sebab kedua kegiatan itu (dermaga dan spot selfie) bermasalah dan masih dalam pembahasan.

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Bidang (Kabid) pengembangan Dispar Pandeglang, Arief mengatakan, kalau pihaknya juga sudah mengetahui ambruknya dermaga yang belum selesai dibangun tersebut. Kata dia, awalnya proses pengerjaan proyek itu juga dihentikan dulu, karena ada permasalahan yang belum diselesaikan.

“Bangunan itu memang belum selesai dan belum jadi. Karena proses pengerjaan distop dulu, sebab masih ada persoalan yang harus diselesaikan terlebih dahulau dan saat ini sedang dalam pembahasan,” ungkap Arief, Selasa (4/12/18)

Saat ditanya apa persoalan dalam proyek tersebut. Dirinya tidak memberikan kejelasan secara gambalng, namun ia hanya mengaku, ada proses kegiatan yang tidak sesuai prosedur. Jadi pengerjaan proyek itu dihentikan dulu, tapi kalau pembahasannya sudah selesai maka akan dilanjutkan lagi.

“Adapun soal kelanjutan pengerjaan, menunggu hasil pembahasan dulu dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Pandeglang,” imbuhnya.

Ketika ditanya lagi, apakah penyebab ambruknya dermaga tersebut akibat kualitas bangunan buruk atau bukan. Dirinya mengaku bukan karena kualitas, namun memang proses pengerjaanya belum selesai, hasil pekerjaan di lapangan yang dilakukan pihak pelaksana baru sebatas ranga dan belum dilakukan pengecoran.

“Itukan belum selesai dan pekerjaanyapun dinerhentikan. Jadi ambruknta bangunan itu bukan persoalan kualitas, tapi karena kegiatan itu baru sebatas rangkanya saja,” pungkasnya. (*/Achuy)

Honda