Warga Cilegon Keluhkan Penjual Tuak Tetap Beroperasi Saat Ramadhan

Dprd ied

CILEGON – Keberadaan Lapak penjual minuman keras tradisional jenis tuak di kawasan Jalan DI Pandjaitan atau Link Cidunak, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon yang masih beroperasi di bulan suci Ramadhan 1439 Hijriyah ini, dikeluhkan oleh warga sekitar yang merasa tidak nyaman karenanya.

Selain barang dagangannya yang dipermasalahkan, aktivitas di warung tersebut juga yang seolah menjadi tempat hiburan bagi para pelanggannya.

“Penjual Lapak ini sama sekali tidak menghargai bulan suci Ramadhan, kadang kalau lagi rame nyetel musiknya keras kadang joget-joget kaya di tempat hiburan malam,” keluh warga asli Bendungan yang enggan disebutkan namanya, Kamis (31/5/2018) malam.

Bahkan pihaknya juga mengaku sudah memberitahukan hal tersebut kepada pihak lurah setempat atau Lurah Bendungan. Namun hingga saat ini belum juga mendapatkan respon.

“Sebelum puasa juga Lapak ini udah ada, tapi puasa ini mah tutup dulu hormati bulan suci lah. Terus ini kan pas di atas Kali, kalau nyumbat sampah dan banjir gimana? Saya sudah SMS ke Pak Lurah, tapi belum juga ditanggapi,” terangnya.

Dari pantauan langsung faktabanten.co.id Kamis (31/5/2018) malam, Lapak tuak tersebut berbentuk sebuah kios yang berdiri di atas bantaran kali, dan berlokasi di sisi jalan poros Kota Cilegon yang padat.

dprd tangsel

Selain itu, tampak dua wanita sedang melayani empat pria pembeli atau pengunjung yang menikmati minuman berbau alkohol dengan iringan suara musik house.

Ketika dikonfirmasi, wanita bernama Listi mengakui, sebagai pengelola pihaknya menjual tuak. Namun ia enggan memberitahukan siapa pemilik Lapak tuak yang dikelolanya dan soal perizinan mendirikan bangunan di atas bantaran Kali yang dijadikan lahan usahanya tersebut.

“Iya jual tuak, kenapa mas? Yang punyanya nggak ada disini. Kata yang punya Lapak ini sih sudah izin koordinasi sana sini, katanya asal nggak ada keributan aja,” ujarnya.

Ketika ditanyakan soal usahanya yang dikeluhkan oleh warga sekitar yang merasa tidak nyaman, secara tegas ia berharap pihak berwajib harus adil jika akan bertindak tegas.

“Kan banyak Lapak-lapak yang jual tuak juga. Kalau ini harus tutup, semua juga harus tutup dong mas,” tegasnya.

Namun hingga pagi berita ini diturunkan, Lurah Bendungan Maman Suherman, belum bisa dimintai tanggapannya soal adanya usaha Lapak tuak yang dikeluhkan warganya tersebut. (*/Ilung)

Golkat ied