Uang Bank Banten Dicuri Rp6,1 Miliar, Pj Gubernur Minta Dikembalikan
SERANG – Pj Gubernur Banten Al Muktabar meminta agar uang yang dicuri Surpervisor Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Banten Malimping, Ridwan sebanyak 6,1 miliar dapat dikembalikan. Pengembalian itu dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap tindakannya.
“Dalam rangka hukuman terhadap dirinya dalam bentuk pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan,” ujar Al Muktabar saat dikonfirmasi wartawan di sela-sela ekspedisi reformasi birokrasi berdampak tematik di Kota Tangerang Selatan, Rabu, (7/2/2024).
Al mengapresiasi kerja-kerja Kejati Banten yang telah menangani kasus tersebut dengan cepat. Ia mendukung penegakan hukum terhadap pelaku pembobol uang sebanyak Rp6,1 miliar itu.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap percaya terhadap Bank Banten, meski sudah ada kejadian tersebut.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ada keraguan dalam rangka menggunakan Bank Banten,” imbaunya.
Terpisah, Ketua 1 Pengurus Besar Mathla’ul Anwar Adi Abdillah Marta mengaku miris dengan kasus korupsi di Bank Banten yang menyeret salah satu pegawainya itu.
Ia mengatakan, Bank Banten sendiri sudah menjadi ikon warga Banten. Kini, ikon itu tercemari oleh kasus-kasus korupsi.
“Ini bukan miris lagi, ini sudah fase mengkhawatirkan. Kasus ini mencerminkan krisis tauladan pemimpin Bank Banten, krisis profesionalisme, krisis etika,” kata Adi.
Adi mengatakan, kasus kali ini haruslah menjadi bahan evaluasi direksi Bank Banten dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten selaku pemilik saham.
Menurutnya, Pj Gubernur Banten maupun jajaran Direksi Bank Banten perlu menerapkan sistem Punishment Reward di lingkungan pegawai. Hal itu dilakukan guna membenahi etos kerja para pegawai.
“Reward diberikan kepada mereka yang berprestasi, dan punishment diberikan kepada mereka yang melanggar. Pemimpin harus bisa menerapkan sistem itu dengan tegas,” katanya.
Dirinya berharap, kedepan tidak ada lagi kasus serupa di Bank Banten maupun BUMD lainnya.
“Mari kita membenahi dengan menyelesaikan masalah satu persatu, karena Banten ini sudah krisis, banyak bencana alam, banyak tanda-tanda Banten ini dalam keadaan tidak baik-baik saja. Maka saya mengajak kepada seluruh masyarakat Banten untuk saling membenahi dan mengingatkan satu sama lain,” pungkasnya. (*/Faqih)