CILEGON – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon bersama dengan TNI/Polri dan Dinas Sosial, menggelar razia ke usaha salon di Kota Cilegon yang diduga menyalahi perizinan dan menyalahgunakan usahanya untuk kegiatan asusila, Selasa (13/11/2018).
Dalam razia tersebut, selain banyak mendapati salon-salon yang tidak memiliki perizinan. Satpol PP juga mengamankan 8 wanita pekerja salon yang tidak memiliki identitas dan tidak memiliki kejelasan usaha.
Razia ini dalam rangka penegakan Perda 5 terkait tempat hiburan dan salon-salon yang tak berizin, serta terindikasi menyalah fungsikan usahanya.
“Dalam razia ini kita dibagi dua tim. Tim Kota menyisir kawasan perkotaan dan tim yang ke Kecamatan Citangkil dan Ciwandan,” kata Kabid Penegak Hukum Daerah, Satpol PP Kota Cilegon, Sofan Maksudi, saat ditemui usai razia.
Diakui Sofan, bahwa banyak usaha salon di Cilegon yang melanggar aturan.
“Ada 10 salon yang tadi kita dapati tidak memiliki izin, izin bangunan (IMB, izin usaha dari Kecamatan setempat. Dan ada 8 orang pekerja salon yang tidak memiliki identitas kita amankan kemudian kita serahkan kepada Dinas Sosial untuk diberi pembinaan,” tambahnya.
BACA JUGA: Salon Plus-plus Tumbuh Subur di Kota Santri Cilegon
Selain itu, Sofan juga mengimbau kepada masyarakat Kota Cilegon untuk turut mengawasi keberadaan salon-salon di lingkungannya masing-masing yang kedapatan menyalahi fungsi usaha, agar berkoordinasi dengan Ketua RT/RW setempat, lurah dan camat setempat.
“Razia ini juga menjawab keresahan warga, dan emang benar. Tidak sedikit diantaranya salon yang layaknya untuk perawatan kecantikan. Tapi tadi kita lihat adanya ruangan untuk pijat refleksi yang menjurus ke perbuatan asusila,” terangnya.
“Kalau warga di lingkungan mendapati salon yang demikian, jangan berbuat anarkis. Laporkan,” tutupnya. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]
