Dewan Adu Mulut dengan Security, Pelayanan Publik RSUD Cilegon Dinilai Arogan

BI Banten Belanja Nataru

CILEGON – Seorang anggota DPRD Kota Cilegon bernama Andi Kurniadi dari Fraksi Golkar, Selasa kemarin (2/5/2017) siang terlibat keributan adu mulut dengan petugas security di parkiran UGD RSUD Cilegon.

Keributan terjadi paska wakil rakyat ini mengantar salah seorang pasien masuk ke ruang UGD rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Awal kejadian bermula ketika Andi Kurniadi tidak lama usai mengantar pasien, memarkirkan kendaraannya di area drop zona UGD RSUD Cilegon. Namun hanya berselang beberapa menit saja, tiba-tiba seorang petugas security di area tersebut datang menghampiri ke dalam UGD dan mengingatkan kepada wakil rakyat itu dengan ucapan kasar dan membentak.

Ketika datang, security itu langsung melontarkan pertanyaan sinis dengan nada membentak.

“Kamu punya SIM gak?” tegur security kepada Andi.

Teguran petugas security RSUD yang terkesan arogan tersebut langsung membuat Andi tersinggung. Andi yang tak terima mendapat teguran tak beretika saat itu balik menegur, namun akhirnya terjadi cekcok alias adu mulut antar Anggota DPRD Cilegon dengan Petugas Security RSUD.

Atas peristiwa tersebut, Andi yang juga saat itu didampingi oleh Ketua Umum LSM BMPP Kang Jen melaporkan kejadian tersebut kepada Direktur RSUD dr Zaenoel Arifin.

Peristiwa ini disikapi serius oleh Andi dan LSM BMPP, dengan menegur Direktur RSUD Cilegon dr Zaenoel agar lebih serius dalam membenahi pelayanan RSUD, agar lebih arif dan bijak terhadap siapapun khususnya kepada warga Cilegon.

Pijat Refleksi

“RSUD Cilegon ini milik masyarakat, jadi harus ramah dan melayani masyarakat dengan baik,” tegas Kang Jen kepada dr Zaenoel.

Saat mediasi, Chief Security serta petugas security yang berselisih tadi turut hadir di ruangan Direktur RSUD Cilegon dr Zainoel Arifin.

Usai ditegur keras terkait pelayanan publik yang arogan dan tidak beretika, Sabrawi selaku Chief Security menyatakan permohonan maaf atas kejadian yang telah terjadi karena ulah anggotanya.

Kemudian Sabrawi dan kedua petugas security yang terjadi cekcok tadi akan hadir ke kantor DPRD Cilegon untuk mengajukan permohonan maaf kepada Andi Kurniadi.

Kepada Fakta Banten, Andi mengaku sangat kecewa dengan pelayanan publik di RSUD yang dinilai tidak beretika. Bahkan lanjut Andi, DPRD Cilegon juga berencana akan mengundang pihak Yayasan pengelola security di RSUD Cilegon untuk diminta keterangan terkait pembenahan pelayanan publik.

“Bahkan salah satu security tersebut menantang kami. Ini sama seorang wakil rakyat saja diperlakukan seperti itu. Bagaimana jika sampai terjadi kepada rakyat kecil kecil atau masyarakat awam,” terang Andi.

Andi juga mengungkapkan, sikap arogan dan pelayanan yang buruk dari security RSUD Cilegon ini juga telah beberapa kali dialami oleh anggota DPRD Cilegon lainnya.

“Babay Suhemi dari Fraksi Gerindra, Endang Effendi dari Fraksi Golkar, Isro Mi’roj dari Fraksi Golkar, Erik Rebiin dari Fraksi NasDem dan ada dari mantan DPRD Cilegon Haji Rosyid, mereka pernah mendapatkan perlakuan dan sikap arogan dari security ini. Pada intinya saya sangat kecewa sekali terhadap pelayanan RSUD ini,” tegas Andi.

Paska mediasi, dr Zainoel Arifin menuturkan kepada wartawan bahwa terkait pelayanan publik khususnya security akan dilakukan evaluasi.

“Kami akan benahi cara kerja security ini agar sesuai etika dan aturan-aturan yang berlaku,” ujar dr Zaenoel. (*)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien