Komisi II DPRD Cilegon Minta PT Dover Chemical Lebih Antisipatif
CILEGON – Komisi II DPRD Kota Cilegon melakukan kunjungan ke pabrik kimia di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol. Pasca ledakan yang terjadi di pabrik Plant 1 Depo A terindiksi human error, hal itu diungkapkan oleh Manajemen PT Dover Chemical Indonesia.
Manager Produksi PT Dover Chemical Indonesia Heri Hartono mengatakan, ledakan terjadi akibat adanya anomali reaksi kimia di tabung reaktor 4, dimana tabung reaktor di pabrik resin ada sebanyak 8. Dengan dugaan penyebab utama, adanya over heating.
“Namun sebetulnya hal itu tidak seharusnya terjadi,” kata Heri disela menerima kunjungan Komisi II DPRD Kota Cilegon, Senin (28/12/2020).
Heri menuturkan bahwa, diserap reaktor terdapat mesin pendingin guna menetralkan unsur panas. Hanya saja, ada penanganan yang membuat panas tidak teratasi oleh mesin pendingin.
Sehingga ada reaksi yang tidak terkontrol karena kapasitas panas lebih besar dari pendingin. Lebih lanjut ia mengatakan indikas human error dilihat dari jumlah produksi resin pada alat yang sama. Dimana pada produksi pertama dan kedua, tidak ada persoalan.
“Pada produks ketiga, alat sama, material sama, jumlah stok sama, tapi meledak. Sepertinya penanganan yang berbeda,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Manager Humas Resources and General Affair PT Dover Chemical Cilegon Dade Suparna mengatakan, teori tersebut belum dibuktikan secara ilmiah. Lantaran itu, pihaknya tengah menunggu hasil penelitian internal, juga eksternal, baik itu dari internal kami, maupun dari Puslabfor Mabes Polri.
Sementara itu, Ketua Komis II DPRD Kota Cilegon Fathurohmi, mengapresiasi penanganan pasca ledakan yang dilakukan oleh pihak manajemen terhadap masyarakat, dimana perusahaan langsung melakukan upaya guna mengamankan lingkungan sekitar.
“Kami tetap menyesalkan ledakan sampai bisa terjadi,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon Muhammad Ibrohim Aswadi meminta agar manajemen untuk melakukan antisipasi, agar hal sama tidak terjadi. Demi keselamatan seluruh pihak, yang ada di sekitar perusahaan.
“Intinya, bagaimana caranya agar keselamatan masyarakat sekitar. Juga karyawan pabrik terlindungi,” tandasnya. (*/A.Laksono)