Ali Mujahidin: Umat Islam Perbanyak Dzikir dan Do’a di Momen Tahun Baru

Dprd ied

CILEGON – Suatu realitas yang tidak bisa kita pungkiri bahwa perayaan pergantian Tahun Masehi setiap tanggal 1 Januari dalam setiap tahunnya selalu diwarnai dengan kegiatan-kegiatan yang cenderung negatif.

Bila melihat faktanya, tradisi malam tahun baru selama ini yang kerap diisi dengan perayaan pesta hura-hura yang tidak sejalan dengan nilai bahkan bertentangan dengan ajaran Agama Islam.

Menyikapi hal ini, Ketua PB Al-Khairiyah, Ali Mujahidin, menyerukan kepada ummat Islam untuk menghindari perayaan tahun baru. Al-Khairiyah menilai tidak sepantasnya ummat Islam di Indonesia merayakan pergantian tahun tersebut. Namun ironisnya tidak sedikit ummat Islam yang turut larut mengikuti arus budaya yang asal mulanya dari barat tersebut.

dprd tangsel

“Sebaiknya ummat Islam menghindari perayaan tahun baru dari hal-hal negatif yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bahkan yang dilarang oleh ajaran Islam. Apalagi secara historis, tradisi tahun baru asal usulnya bukan asli kebudayaan kita, kalau mau merayakan ya tahun baru Islam atau Hijriyah,” ujar Haji Ali Mujahidin, Ketua PB Al-Khairiyah saat ditemui faktabanten.co.id, Kamis (28/12/2017).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Haji Mumu ini mengimbau, agar masyarakat Banten yang mayoritas beragama Islam, lebih banyak berdzikir dan berdo’a acara tahun baru Masehi yang hanya tinggal menghitung hari ini.

“Mending diisi dengan dzikir dan banyak berdo’a saja, berharap diberikan yang terbaik oleh Allah SWT. Jadi ya sebaiknya hindari keramaian dimana sering terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kecelakaan dan sebagainya,” seru Haji Mumu.

Hal ini tentunya sejalan dengan apa yang akan direncanakan oleh salah satu organisasi Badan Otonom Al-Khairiyah, yakni Garda Al-Khairiyah yang akan mengadakan Shalawat Berjama’ah pada malam pergantian tahun di Kampung Pintu Air, Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan. Salah satu tempat yang sering dilintasi oleh wisatawan yang akan ke objek wisata Anyer. (*/Ilung)

Golkat ied