CILEGON – Bagi masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya yang biasa berselancar di media sosial (Medsos) khususnya Facebook, mungkin pernah melihat beberapa akun milik para pejabat dan wakil rakyat di Kota Cilegon.
Selain mereka aktif memposting kegiatan sosial maupun kinerjanya sebagai pejabat. Belakangan, beberapa oknum pejabat ini juga kerap memposting foto-foto tentang kehidupannya yang mewah dan terkesan glamour.
Namun tidak sedikit pula akun-akun facebook (Netizen) yang diketahui pemiliknya adalah warga Cilegon, menganggap dari tidak sedikitnya tingkah para oknum pejabat Cilegon yang memposting foto-foto glamour tersebut di ruang publik sebagai perbuatan yang tidak pantas, pamer, lebay, menyakiti rakyat miskin dan sebagainya.
Sehingga tidak sedikit juga netizen yang meresponnya dengan nada miring, sindiran bahkan dengan kecaman.
Sebagaimana dikutip dari beberapa status dan komentar para Netizen Cilegon di akun facebooknya berikut ini;
Akun bernama Raden Maskumambang misalnya, dalam statusnya merespon kondisi ini, dengan menggunakan bahasa lokal Cilegon:
“Bener-bener ore mikir ngedelenge gah sueneb suombonge lewih kesugihan bae dipameraken mending ari udu pemimpin masyarakat mah. (Benar-benar ga mikir melihatnya juga enek, sombongnya lebih, kekayaan saja dipamerkan mending kalau bukan pemimpin masyarakat mah),” tulisnya.
Kemudian ini juga disauti komentar oleh akun Achmad Yusron New: “Oohh lurah itu.. Saya tau… Mblegedegh…,” ujarnya sinis.
Lidya Wahyu Saputri juga dalam kutipan status di facebooknya menyindir pejabat yang dimaksud.
“Kemana tuh si lur…… yg biasa pamerin properti’y…???”.
Kecaman juga datang dari pemilik akun Suara Petani Cilegon yang dalam statusnya ia mengecam.
“Pejabat itu pelayan rakyat, digaji dari pajak-pajak rakyat, jadi ga usah pamer-pamer kekayaan (di medsos) ke rakyat……… rai beling”.
Dan ramai mendapat sambutan komentar dari beberapa akun, salah satunya akun dengan nama Raden Mate Rose Rose ini: .
“Bhaha ihuh laiyeu Ari ngingeut sejarah sahabat nabi mah nangis Ati cilik kien….. krunyane”.
So, bagaimana Anda sebagai warga Cilegon melihat persoalan ini?(*)