CILEGON – Kabut asap sejak kemarin malam hingga pagi ini, Senin (5/8/2019), menyelimuti Kota Cilegon. Sejumlah warga mengaku mengalami sesak nafas, mata perih, terganggu dan merasa tak nyaman dengan kondisi ini.
Selain itu, warga juga merasakan aroma tidak sedap dari udara di kota baja pada pagi ini.
“Udara sekitar Taman Cilegon Indah pekat asap atau apa. Kejadian jam 04.30 (saat mau subuh) sampai sekarang,” ungkap Dedi, warga di Kompleks TCI, Senin (5/8/2019) pagi ini.
Sementara dari pantauan faktabanten.co.id di dua lokasi yakni Kecamatan Cilegon dan Jombang, pekatnya asap lebih jelas terlihat di pagi hari, saat matahari belum begitu terang.
Bahkan pada Senin (5/8/2019) pagi, asap lebih pekat diiringi bau asap seperti bekas barang terbakar pun ikut menyeruak tercium.
Ternyata kabut asap tebal yang menyelimuti kota sejak kemarin hingga pagi ini, berasal dari dampak kebakaran sampah di TPSA Bagendung, yang kejadiannya telah berlangsung sejak Sabtu (3/8/2019) pekan lalu.
Aktivis gerakan di Kota Cilegon, Isbatullah Alibasja, melalui status facebooknya, mengungkapkan kekhawatirannya akan bencana kegagalan teknologi di Kota Baja ini.
“Kegagalan Telnologi!
Selain ancaman bencana alam, bencana kegagalan teknologi pun tak kalah berbahayanya. Blast Furnace KS bocor, TPSA (Bagendung) kebakaran, Asahimas bocor!, perlu ada mitigasi bencana yang diakibatkan oleh kegagalan teknologi,” tulis Isbat, Minggu (4/8/2019).
Sementara Kepala BPBD Cilegon, Rasmi Widyani, saat telepon genggamnya coba dikonfirmasi soal penanggulangan asap yang menyelimuti udara Kota Cilegon ini, ternyata masih belum bisa dihubungi.
Sedangkan Tim Pemadam Kebakaran Kota Cilegon sejak 2 hari ini sudah diterjunkan ke lokasi untuk upaya pemadaman, namun dikabarkan hingga kini belum berhasil menuntaskan titik api. (*/Ilung)