Ada “Proyek Siluman” di Pasar Kranggot, Pembangunan Awning dan Dijual Rp10 Juta

CILEGON – Gencarnya upaya penertiban Pasar Kranggot yang dilakukan oleh tim gabungan revitalisasi pasar Pemkot Cilegon nampak mulai terlihat hasilnya. Beberapa hari ke belakang, situasi di Pasar Kranggot yang biasanya semrawut sudah nampak tertib.

Namun tiba-tiba di tengah gencarnya program revitalisasi pasar, muncul proyek pembangunan awning di sepanjang bantaran kali, yang tidak diketahui asal usulnya oleh pihak tim gabungan penertiban dan UPTD Pasar Kranggot.

Para pedagang pasar Kranggot bahkan mengeluhkan atas dibangunnya Awning di atas bantaran kali pintu masuk pasar tersebut. Para pedagang menilai kegiatan itu adalah proyek Siluman, karena tidak jelas siapa yang bertanggungjawab.

Berdasarkan informasi yang diterima wartawan pada Jum’at (23/8/2019) siang, pembangunan Awning sedang dilaksanakan oleh pihak yang mengaku sebagai paguyuban pedagang.

Untuk awning yang baru dibangun di lokasi bantaran kali Pasar Kranggot tersebut, dikabarkan pihak ketiga mematok harga Rp10 Juta per Lapak, dan rencananya akan dibangun sebanyak 113 lapak.

Dari penelusuran Tim Fakta Banten pada Sabtu (24/8/2019), para pedagang mengaku sudah ada yang membayar uang untuk bisa mengisi awning tersebut. Pihak yang membangun dan memperjualbelikan lapak disebutkan merupakan oknum pedagang yang tergabung dalam wadah BPPKB (Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten).

“Ada yang sudah membayar cash, ada yang baru DP doang, kalau saya baru DP doang mas Rp 2 juta, menurut informasi yang saya denger sih yang akan dibangun itu berjumlah 113 lapak,” ujar salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Sementara Aceng Syafrudin, Kepala UPT Pasar Kranggot saat dikonfirmasi berkaitan dengan pembangunan awning tersebut, mengaku tidak mengetahui siapa otak di balik proyek itu, dan dinyatakan tidak ada tembusan baik lisan maupun tulisan kepada pihak UPT.

“Maaf saya belum menerima tembusan surat maupun lisan terkait tentang pembangunan tersebut dari stakeholder internal maupun stakeholder external,” ujar Aceng, Jumat.

Diketahui, salah satu tujuan program revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Cilegon adalah untuk memanfaatkan kembali hanggar dan fasilitas lainnya yang berada di dalam area pasar.

Sebelumnya diketahui, sejumlah hanggar dan los awning pedagang di area dalam dan belakang Pasar Kranggot yang dibangun menggunakan uang APBD maupun APBN nampak kosong tidak diisi oleh pedagang. Usai upaya penertiban, saat ini ada pihak yang malah membangun awning di lokasi lain, yang justru membuat hanggar dan fasilitas yang ada semakin terbengkalai. (*/Red)

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien