Al-Khairiyah Pastikan KH Syam’un Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah
CILEGON – Kabar akan adanya rencana pemberian anugerah gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh pendiri Al-Khairiyah, Brigjend KH Syam’un oleh Pemerintah Indonesia pada momentum Peringatan Hari Pahlawan tahun 2018 ini, disambut baik oleh keluarga atau cucu mendiang almarhum KH Syam’un.
Ustadz Alwiyan Qosid Syam’un, saat dimintai tanggapannya oleh faktabanten.co.id, Selasa (6/11/2018), mengaku optimis pemberian gelar tersebut akan terjadi pada momen Peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2018 ini.
“Sebagai keluarga, gelar Pahlawan Nasional bagi kakek kami ini adalah beban moril yang sangat berat, yang memiliki konsekuensi bagi kami untuk menjalani hidup ini lebih baik lagi, dan menjalani hidup dengan spirit kepahlawanan,” ungkap Alwiyan.
Ustadz Alwiyan yang masih terus mengabdikan dirinya di Al-Khairiyah sebagai Ketua Pembina Santri Taruna Islam Al-Khairiyah (Satria) ini, juga bersyukur atas pemberian gelar Pahlawan Nasional terhadap kakek sekaligus gurunya yang telah banyak berjasa bagi ummat dan bangsa ini.
“Saya secara pribadi mengucapkan puja dan puji syukur alhamdulillaah kepada Allah SWT atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah RI kepada Sang Perwira guru kami almarhum Brigjend KH Syam’un atas segala jasanya dalam memajukan kehidupan ummat dan jasa-jasa dalam perjuangan nasional,” ucapnya.
“Semoga perjuangan beliau bisa dijadikan sebagai inspirasi oleh kita semua dalam memajukan ummat manusia menuju kebudayaan yang luhur,” tutur tokoh muda asal Kota Cilegon ini.
Secara khusus, Alwiyan mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo serta tokoh ulama Nasional asal Banten yang telah mendorong upaya terealisasinya pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada KH Syam’un.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jokowi yang telah menetapkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Syam’un, dan terima kasih kepada guru saya Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang telah turut serta mensupport upaya-upaya penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini,” jelasnya.
“Terima kasih kepada Menteri Sosial RI, Ketua Dewan Gelar yang juga Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Pak Jimly Assiddiqie Wakil Ketua Dewan Gelar Nasional, Sekretaris Militer Presiden, Kodam III Siliwangi, Bapak Gubernur Banten, Ibu Bupati Serang, bapak Hotman dan seluruh Staff Kemensos RI, Dinsos Provinsi Banten dan Dinsos Kabupaten Serang,” imbuhnya.
Selain itu, Ustadz Alwiyan juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PB Al-Khairiyah Ali Mujahidin, yang selalu mensupport moril maupun materil serta arahannya kepada tim penyusun data dan dokumen serta naskah akademik kiprah perjuangan Brigjend KH Syam’un yang disusun oleh Mufti Ali dan Dr Permana, serta jajaran pengurus PB dan Keluarga Besar Al-Khairiyah.
“Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat yang telah langsung membantu kerja tim, bekerja siang dan malam, Ustadz Faisal, Ustadz Rizal, Ustadz Shobur. Saya pun mengucapkan kepada para kyai, kepada seluruh santri-santriku dan para ustadz ustadzah yang telah membantu do’a. Terimakasih kepada para kasepuhan Al-Khairiyah dan seluruh keluarga besar Al-Khairiyah serta mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Cilegon khususnya dan Banten umumnya,” ujarnya.
Ustadz Alwiyan berharap, Brigjen KH Syam’un dengan segala jasa pengorbanannya dalam berjuang untuk bangsa dan agama, menjadi milik ummat, bukan hanya keluarga dan Al-Khairiyah saja.
“Brigjend KH Syam’un milik ummat sebagaimana kisah hidup beliau yang sebagian besar dipersembahkan untuk ummat. Semoga Allah Ridho.. Aamiin,” harapnya.
Ada pesan menarik yang disampaikan oleh Ustadz Alwiyan di akhir wawancara ini.
“Jika Muhammadiyyah punya Sang Pencerah. Jika Nahdlotul Ulama punya Sang Kyai. Maka, Al-Khairiyah punya Sang Kyai Perwira Pencerah,” tutupnya. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]