CILEGON – Amblasnya badan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon yang berlokasi di depan Saung Nyiur Lingkungan Temiyang, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, pada Rabu (25/4/2018) siang tadi, membuat akses jalan terputus dan kini ditutup total oleh pihak kepolisian.
Dari pantauan langsung faktabanten.co.id, Rabu sore, satu jalur JLS lajur kiri dari arah PCI menuju Ciwandan jebol dengan panjang puluhan meter. Tampak Police Line sudah dipasang oleh pihak kepolisian dengan radius sekitar 50 meter dari titik JLS yang ambrol tersebut.
“Kebetulan saya juga saksi mata, waktu saya mau ninjau banjir di Ciwandan. Saya berhenti karena sebelum ambrol pohon itu roboh lebih dulu, dan nggak lama kemudian baru jalan yang ambrol karena kedorong air bah,” terang Asep, Polantas Polda Banten yang berada di lokasi kepada faktabanten.co.id, Rabu sore.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, JLS kini ditutup total sebelum adanya upaya perbaikan oleh pemerintah.
Menurutnya, ada potensi lajur Kanan JLS ikut amblas karena terus terkikis oleh air banjir kiriman arah galian pasir.
“Ya jalan kita tutup total untuk sementara waktu karena dikhawatirkan lajur yang disebelahnya juga ambrol. Sampai yang ambrol ini diperbaiki,” jelasnya.
Dari arah PCI para pengendara di JLS tepatnya di Kelurahan Taman Baru, akan distop dan diarahkan untuk memutar arah kendaraannya oleh petugas Kepolisian dan Dishub Cilegon.
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, hal ini terjadi akibat eksploitasi alam oleh penambang pasir yang berlebihan. Sehingga perbukitan cadas sebagai daerah resapan air saat ini telah hilang yang menyebabkan arus air menjadi deras.
“Lihat saja dari arah air bah datang, itukan perbukitan tandus dan pohon-pohon habis ditambang, yang membuat air menerjang JLS. Selain itu ini kan kali, kenapa waktu bangun JLS tidak dibuat jembatan ini hanya gorong-gorong kecil. Wajar kalau jebol,” terangnya. (*/Ilung)
