Anggota Dewan “Garap” Galian Pasir di JLS Cilegon, Berizinkah?

DPRD Cilegon Idul Adha

CILEGON – Aktivitas galian C dan tambang pasir di kawasan Selatan Kota Cilegon yang disinyalir menjadi salah satu faktor determinan meluasnya banjir dalam beberapa tahun terakhir ini, ternyata salah satunya dimiliki oleh oknum anggota DPRD Cilegon.

Galian C yang berlokasi persis di sisi Jalan Lingkar Selatan (JLS) atau tepatnya berada di Link Sumur Watu, Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil itu, diakui oleh salah satu pekerjanya sudah berjalan selama satu bulan.

“Disini mah cuma ngayak bahan terus langsung dijual. Bahannya ambil dari lahan di dalam sana. Masuk dari gapura (Batas Kelurahan Deringo) itu sekitar 200 meter kang. Luas lahannya ada satu hektar,” kata salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya, saat ditanyakan oleh wartawan faktabanten.co.id di lokasi, Selasa (6/11/2018).

DPRD Pandeglang Kurban

Dari pantauan langsung, galian pasir milik oknum anggota DPRD ini tampak lebih ramai pembeli dibanding dengan beberapa tambang pasir lainnya.

Hal itu terlihat dari banyaknya truk-truk jenis tronton yang terparkir mengantri muatan pasir.

Gerindra Banten Idul Adha

Selain itu, terlihat juga tumpukan jeriken berisi solar di salah satu sudut area tambang pasir itu. Ketika ditanyakan, dari mana bahan bakar solar untuk operasional alat berat atau beko tersebut, Hudaeri mengatakan, pihaknya membeli dari SPBU terdekat di kawasan Ciwandan tanpa bisa menjelaskan itu solar bersubsidi atau bukan.

“Solarnya dapat beli dari di Pom Ciwandan, gak tahu subsidi bukan mah, saya mah cuma kuli kang,” terangnya.

Kpu

Sementara itu, oknum anggota DPRD Cilegon berinisial Bd, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, menolak jika usaha yang dilakukannya itu dikategorikan sebagai tambang pasir.

Ia juga menegaskan bahwa usaha itu bukan miliknya, melainkan usaha orang tuanya.

“Kurang tepat kalau dibilang tambang pasir, ini kan lagi meratakan lahan saja untuk usaha properti. Ini bukan punya saya, ini punya orang tua saya. Jadi tanahnya daripada dibuang ya, dijual di pinggir JLS itu jadi pasir,” tegasnya.

Ketika disinggung soal sumber solar yang digunakan untuk bahan bakar alat berat, Bd mengatakan beli solar jenis tertentu di SPBU.

“Iya beli di Pom tapi jenis Dex ya,” jawabnya.

Belum jelas soal perizinan kegiatan usaha yang dikelola oleh anggota dewan itu, namun Bd malah menyarankan agar wartawan menyoroti aktifitas tambang pasir lainnya yang dinilainya lebih merugikan orang banyak, seperti jalan yang hilang.

“Kalau usaha pasir orang tua saya kan jelas tanah milik pribadi tidak merusak jalan, saya kira yang perlu disoroti itu tambang pasir yang bikin hilang jalan. Jalan Sumur Watu-Pemekser, Jalan Temugiring- Pemekser,” tandasnya. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2521136″]

Golkar Banten Idul Adha
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien