CILEGON – Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon terus mendalami ada atau tidaknya penyelewengan pengelolaan dana hibah dari Pemerintah Kota Cilegon dan sumbangan masyarakat di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cilegon.
Namun, hingga saat ini, prosesnya masih sebatas pengumpulan data dan keterangan dari berbagai pihak.
“Belum ada penyelidikan dan penyidikan, masih pengumpulan data dan keterangan dari para pihak,” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Cilegon, Nasruddin, Kamis (6/3/2025).
Nasruddin menjelaskan saat ini fokus pihaknya saat ini adalah memastikan apakah penggunaan dana tersebut telah sesuai dengan peruntukannya.
Sampai saat ini pihaknya telah meminta klarifikasi dari Baznas serta Dinas Pendidikan Kota Cilegon terkait dugaan benar atau tidaknya penyaluran dana tersebut kepada para mustahiq yang berhak.
“Baznas mengelola dana hibah dan sumbangan dari umat, apakah penggunaan itu sudah sesuai peruntukannya atau tidak,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa salah satu penerima dana Baznas berasal dari lingkungan Dinas Pendidikan. Namun, Kejari Cilegon masih mendalami kebenaran penerima tersebut.
“Baznas menyalurkan penerimanya salah satunya yang bekerja di Dinas Pendidikan. Benar atau tidak diterima oleh yang bersangkutan, masih kami dalami,” jelasnya.
Terkait identitas pihak-pihak yang dimintai keterangan, Nasruddin belum bisa mengungkapkan lebih lanjut.
Ia menegaskan bahwa proses masih berlangsung dan Kejari Cilegon akan mendalami lebih jauh terkait pengelolaan dana Baznas.
“Baru permintaan klarifikasi dari Baznas maupun Dinas Pendidikan, kalau namanya siapa belum bisa kami sampaikan karena masih pengumpulan data,” katanya.
Sementara itu, terkait siapa yang melaporkan dugaan penyimpangan dana tersebut, Nasruddin menegaskan bahwa identitas pelapor tidak dapat diungkap karena dilindungi oleh undang-undang.
“Kalau untuk pelapor, kami belum bisa ungkap karena dilindungi undang-undang,” tutupnya. (*/Ika)
