Di Cilegon Ada Bocah Penghirup Bensin dan Ibu yang ODGJ, Memprihatinkan dan Butuh Bantuan

CILEGON – Imam (9) Putra Kedua dari Rohmawati penderita ODGJ (orang dengan ganguan kejiwaan warga lingkungan Penesepan RT 14 RW 03, Kelurahan Tegalbunder, Kecamatan Purwakarta mempunyai kebiasaan berbeda dari bocah seusianya yakni suka mencium aroma bensin.

Selain Imam yang mempunyai kebiasaan buruk yakni menghirup aroma bensin. Ibunya Imam, Rohmawati juga mengidap penyakit ODGJ dan keduanya perlu penanganan yang intensive dan butuh uluran tangan.

Berdasarkan informasi di lapangan, Bocah itu melakukan kebiasaan buruknya itu dilakukan setiap hari. Bahkan usai bangun tidur imam selalu menghampiri motor milik kakeknya (Sapturoh) yang berada di ruang tamu hanya untuk penghirup aroma bensin. Ketika di larangpun sama Kakeknya dan Keluarga Besarnya imam selalu marah dan tetap saja melakukan hal itu hingga kini.

Selain melakukan hal – hal di luar kebiasaan mencium aroma bensin. Imam juga melakukan hal yang tidak selajimnya yakni ketika ia BAB, kotoronanya itu sering dipeperkan ke tembok dan yang lebih parah lagi kotoranya itu terkadang dimukanya.

Imam yang tinggal serumah dengan Kakek dan Neneknya serta ibu kandungnya yang mengidap penyakit keterbelakangan mental itu harus dijaga ekstra keras oleh sanak familinya sebab kalau tidak di jaga ketat Imam selalu pergi dari rumah.

Sapturoh (65) Kakek Imam mengatakan,
asal muasal Imam keranjingan mencium aroma bensin itu berawal saat Imam mengalami kejang-kejang pada saat itu usia Imam menginjak usia 4 tahun, dan semenjak itu kebiasaanya menghirup aroma bensin sering dilakukan hingga kini.

“Iman melakukan kebisaan buruk itu ketika usia Imam 4 tahun, dan kebiasaan buruk itu seringa dilakukan hingga kini. kalau dilarang ia marah,” ujar Sapturi.

“Dan yang paling aneh, kang, kebiasaan itu sering dilakukan takala ada orang repsepsi pernikahan Imam selalu menghampiri motor yang terpakir hanya untuk menghirup aroma bensin,” katanya.

Pihak kelurga dan aparat Pemerintah setempat seperti Lurah, RT dan RW lanjutnya sudah berupaya maksimal untuk melakukan pengobatan. Namun karena tak kunjung sembuh dan biaya akhirnya untuk sementara hal itu pihak kami menghentikan sementara pengobatan itu.

“Aparat Pemerintah, selalu mensupport kami, dan memberikan solusi. Namun karena pengobatan ini harus intensif dan prosesnya agak lama akhirnya pihak kami untuk sementara waktu menghentikan pengobatan Imam,” katanya.

Ditempat yang sama Lurah Tegalbunder Edi Suhaedi membenarkan ada warganya yang bernama Imam berusia 9 tahun selalu menghirup aroma bensin. Selain itu kata dia ibu dari Imam bocah penghirup aroma bensin itu juga mengidap keterbelakangan mental atau ODGJ.

Bahkan sebelum viral di Medsos lanjutnya pihaknya bersama dengan unsur RT, RW dan warga sudah melakukan upaya pengobatan keduanya. Namun karena penyakit ini perlu penanganan intensive. Akhirnya kami sepakat agar Imam dan Ibunya mendapat bantuan dari pihak terkait.

“Sebelum viral di Medsos kami sudah berupaya melakukan pengobatan dan saat ini juga kami sudah berkoordinasi ke Dinas terkait yakni Dinsos Kota Cilegon agar Imam dan ibunya yang ODGJ itu bisa mendapatkan pengobatan rutin, harapan saya setelah rutin dilakukan pengobatan Imam dan Ibunya sembuh dari penyakit yang dideritanya,” tukas Edi. (*/Red)

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien