Dindik Cilegon Ingin Terus Perbaiki Kualitas TK Negeri Satu Atap
CILEGON – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon memastikan, bahwa Taman Kanak-kanak (TK) Negeri satu atap di Cilegon memiliki kualitas yang baik. Ia juga menjelaskan bahwa kabar adanya TK Negeri yang kumuh tak benar, mengingat TK Negeri satu atap banyak yang berakreditasi A.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Cilegon Ismatullah tak menampik bahwa ada salah satu TK Negeri di Ciwandan yang terlihat kumuh dan tak sesuai sarana prasarana, karena saat ini di TK Negeri tersebut tengah ada pembangunan gedung 2 lantai.
Baca juga: Kondisi TK Negeri di Cilegon ini memperihatinkan, Tidak Ada Toilet
“Tapi itu TK Negeri akreditasi A, yang tentu kita punya harga diri yang ingin dipertahankan. TK Negeri satu atap itu memang di SDN lokasinya, sehingga mungkin ada yang fasilitasnya bareng antara TK dan SD. Secara regulasi tak masalah,” kata Kadindik Kota Cilegon, Rabu (10/2/2021).
Ia menjelaskan, sejarah munculnya TK Negeri satu atap, yang berawal dari kurangnya minat Walimurid menyekolahkan anak-anaknya di SD Negeri tersebut. Sehingga, untuk mendongkrak jumlah murid didirikanlah TK Negeri ditempat yang sama.
“Mungkin fasilitasnya ada yang digunakan bersama, beda dengan TK Negeri perintis atau pembangunan karena berdiri sendiri dan punya kepala sekolah juga. Kalo 14 TK Negeri satu atap itu dibilang sama maka tak benar,” jelasnya kepada wartawan.
Faktanya bila ada TK Negeri satu atap yang tak terawat dan tak lengkap, maka perlu inventarisasi atau pendataan untuk terus ditingkatkan kualitasnya. Mengingat, di 2020 Dindik tak memberikan bantuan pembangunan fisik ke TK Negeri satu atap karena anggaran yang dipersiapkan di refocusing.
“Tentu TK Negeri ini akan jadi perhatian. Tahun ini semoga pembangunan fisik lancar, namun saat ini anggaran dibatasi karena hampir sama dengan 2020. Tapi secara bertahap akan kita lakukan dan berikan perhatian baik infrastruktur, sarana prasarana serta profesionalitas guru,” tuturnya.
Saat ini, Dindik tengah fokus menghadapi zona oranye dan kuning untuk kembali memulai aktivitas sekolah tatap muka, yang masih ditutup karena pandemi. Mungkin, fasilitas nampak kumuh karena tak dirawat selama pembelajaran daring atau tengah ada pembangunan fisik.
“Di TKN Ciwandan kan lagi dibangun SDN 2 lantai, WC baru dibangun juga, bisa jadi belum ditata lagi. Sehingga terlihat kekumuhannya karena itu (WC) juga sudah digunakan pekerja yang membangun,” pungkasnya. (*/A.Laksono).