DLHK Banten Awasi Kinerja Lingkungan MCCI, Dorong Transformasi Industri Kimia

IP UBP Suralaya HUT Cilegon

 

CILEGON – PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI) menjadi perhatian dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang diawasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten.

Kepala DLHK Banten, Wawan Gunawan, menegaskan pihaknya akan terus menilai kinerja lingkungan perusahaan tersebut.

“MCCI ikut PROPER, kita awasi, kita nilai. Kalau kinerja perusahaannya jelek,” ujar Wawan, Kamis (28/2/2025).

Saat ini, pengelolaan limbah di MCCI dinilai sudah sesuai standar. Perusahaan menangani limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) secara mandiri serta bekerja sama dengan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dan Wastek.

Namun, untuk naik ke peringkat hijau dalam PROPER, MCCI harus meningkatkan komitmennya dalam pengelolaan lingkungan.

“Misalnya merah, sekarang biru ya? Kandidat hijau. Pengelolaan limbahnya harus sesuai. Kalau ikut PROPER, ya, pengelolaan lingkungannya harus baik,” tambahnya.

Sebagai perusahaan di sektor kimia, MCCI juga diminta berkontribusi dalam upaya dekarbonisasi. DLHK Banten menawarkan skema kompensasi lahan bagi perusahaan yang ingin mengurangi dampak emisi karbonnya.

“Perusahaan ini adalah penyumbang emisi, jadi harus berkolaborasi untuk energi karbonnya. Misalnya, dia perlu lahan untuk mengganti, untuk kompensasi, nanti kami siapkan lahannya. Itu sudah kita bicarakan,” jelas Wawan.

Presiden Direktur MCCI, Anang Adji Sunoto, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan industri kimia bagi pekerja, masyarakat, dan lingkungan.

“Hari ini kami mengajak kita semua untuk melihat bagaimana kami bekerja di sini, bagaimana industri kimia berproduksi,” ujarnya.

Lebih lanjut, MCCI mulai beralih ke sektor oliokimia dengan mengolah bahan nabati seperti sawit, kemiri sunan, dan minyak jarak menjadi material alternatif plastik.

“Barang-barang kimia, petrokimia dicampur juga dengan nabati, sudah bergerak menjadi oliokimia, yaitu material atau bahan-bahan dari tumbuhan,” jelas Anang.

Dengan pengawasan ketat DLHK Banten dan inovasi yang dikembangkan, MCCI menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan produktivitas industri dengan kepatuhan lingkungan. Keberhasilan mereka dalam PROPER akan menjadi tolok ukur komitmen terhadap keberlanjutan. (*/ARAS)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien