DP3AKB Sebut Kekerasan Pada Perempuan dan Anak di Cilegon Meningkat
CILEGON – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon, Henny Anita Susila, menyebutkan jika tindak kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Cilegon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sehingga pihaknya terus melakukan upaya penanganan dan pencegahan dengan beberapa program kegiatan
“Kita selama ini sudah melakukan pembinaan-pembinaan ke sekolah-sekolah, bahkan ke calon-calon penganten yang nantinya punya anak. Mudah-mudahan program-program kegiatan terkait pencegahan kekerasan apalagi sampai pembunuhan ini bisa berjalan baik,” ucap Henny kepada faktabanten.co.id, Selasa (10/3/2020) di Alun-alun Kota Cilegon.
Selain itu, keberadaan lembaga-lembaga seperti UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan Anak) dan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) di Kota Cilegon menjadi salah satu bentuk antisipasi Pemerintah dalam mencegah dan menangani korban-korban tindak kekerasan.
“Mudah-mudahan dengan adanya lembaga-lembaga seperti UPTD PPA, Puspaga menurunkan tindak kekerasan pada perempuan dan anak. Tentu saja, dengan adanya itu, penanganannya bisa lebih cepat dan lebih baik,” terangnya.
Namun, saat disinggung terkait berapa jumlah tindak kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di Kota Cilegon sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2020 ini, Henny mengaku tidak hapal soal data tersebut.
“Itu datanya ada di kami, tapi saya tidak terlalu hapal. Tapi memang dari tahun ke tahun ada peningkatan. Ibu belum menerima laporan dari Kepala UPTD PPA, sampai saat ini,” ungkapnya.
Bahkan, meski tidak mengetahui data jumlah tindak kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Cilegon. Henny menuturkan jika dirinya sering melihat ada klien yang datang ke kantor UPTD PPA baik untuk konsultasi maupun melaporkan tindak kekerasan.
“Jadi untuk pastinya sih belum tau, tapi sudah ada, ada korbannya. Bahkan yang terbaru kemarin, kalau tidak salah ada anak disabilitas. Tapi gak perlu disebutkan, tapi pelakunya disabilitas dan korbannya disabilitas,” tukasnya. (*/YS)