DPD HPA Sebut Ada Dugaan Korupsi di Masjid Agung dan Islamic Center Cilegon

Sankyu

CILEGON – Pemuda Al-Khairiyah minta Aparat Penegak Hukum (APH) dalami persoalan transparansi dana hibah di Masjid Agung Kota Cilegon dan Islamic Center, dan mendesak agar Polres, Kejari dan Pemkot Cilegon memeriksa dugaan Pungli dan Korupsi ditempat tersebut.

Ketua DPD Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA) Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, telah bertahun-tahun pengelolaan dan penguasaan tempat tersebut, dan diduga banyak sekali masalah yang sudah lama meresahkan warga masyarakat Kota Cilegon terlebih lagi warga masyarakat Jombang Wetan.

“Pertama soal Masjid Agung Cilegon itu diduga bukan merupakan masjid agung, tapi Wakaf masjid bagi masyarakat Jombang yang selama ini seolah-olah merupakan Masjid Agung. Dan diduga rutin menerima dana Hibah sebagai masjid Agung dari anggaran APBD Kota Cilegon,” kata Ismat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/5/2021).

Sekda ramadhan

Sementara, pengelolaan dana hibah masjid tersebut, diduga hanya dinikmati oleh orang orang tertentu (segelintir pengurus) tidak ada transparansi dan kejelasan dalam penggunaan dan pengelolaannya.

“Kami tidak ingin jika sampai masjid di Kota Cilegon ini dikotori oleh oknum-oknum pengurus, yang hanya bermain proposal hibah untuk kepentingan sendiri. Selain itu masjid juga jangan sampai ada kesan pungli parkir terhadap kendaraan orang-orang yang akan sholat di Masjid tersebut yang membuat orang enggan ingin beribadah sholat karena dipungut biaya parkir kendaraan,” tuturnya.

Lalu, terkait persoalan Islamic Center, Himpunan Pemuda Al-Khairiyah juga mendesak Polres dan Kejari melakukan investigasi khusus, serta dapat melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaannya. Karena pihaknya menduga banyak persoalan dan kejanggalan, terutama terkait lahan serta aset Islamic Center tersebut.

Honda