Gemblong, Makanan Khas Cilegon, Teman Ngopi dan Pengiring Penganten

CILEGON – Gemblong merupakan salah satu makanan khas Cilegon yang terbuat dari beras ketan. Beras ketan dimasak seperti memasak nasi. Setelah matang, ketan tersebut di alu/ditumbuk hingga halus dan menyatu.

Setelah ditumbuk dan menyatu jadilah gemblong. Gemblong inilah yang nantinya akan dimasak dan dinikmati dengan beragam olahan, seperti digoreng menggunakan sambal. Bisa juga dengan gula atau cokelat.

Selain itu, makanan gemblong ini juga biasanya digunakan untuk acara iring-iringan pengantin lelaki. Dibuat kerucut seperti gunung dan dihias menggunakan kertas minyak.

Di kampung Kubangsaron, Tegalratu Ciwandan misalnya, masyarakat membuat gemblong untuk pengantin laki-laki, dikirim oleh tetangganya saat hajatan pengantin laki-laki dan digunakan saat resepsi pernikahan.

Teh Lehah (70), nenek yang masih aktif membuat gemblong, mengaku sering mengolah makanan tradisional ini untuk makanan suaminya yang masih aktif menjadi petani.

Duka cita

“Iya ini, lagi bikin buat pesenan nikahan. Kadang buat gemblong untuk suami yang sedang bertani di sawah sebagai cemilannya,” ungkap Teh Lehah dalam logat bahasa Jawa Cilegon, saat ditemui di kediamannya, Senin (6/11/2017).

Terkadang Teh Lehah juga mendapat pesenan untuk acara pernikahan.

“Terkadang ada yang mesen, yang buat iring-iringan pengantin berbentuk gunung, dijualnya sekitar Rp 50 sampai 60 ribu, tergantung ukuran,” imbuhnya.

Sementara Diki, salah seorang pemuda yang mengaku tetap hobi makan gemblong, meskipun saat ini sangat banyak aneka makanan modern yang menjadi saingan kuliner khas daerah.

Diki mengungkapkan kenikmatannya bila mengkonsumsi makanan tradisional ini.

“Biasanya sih saya makannya di pagi hari, gemblongnya digoreng, ditambah sambal goreng ditambah kopi hitam, wuiiih nikmatnyaaaa lakeu lareu kang,” ungkap diki kepada Fakta Banten. (*/Cholis)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien