Blenyik, Kuliner Klasik dari Pesisir Cilegon yang Nyaris Dilupakan

Dapatkan notifikasi lansung ke perangkat Anda, Klik Aktifkan

 

CILEGON – Kemajuan teknologi serta semakin pesatnya pembangunan di Kota Cilegon, mau tidak mau membawa konsekuensi perubahan pada kearifan lokal yang makin dilupakan oleh masyarakatnya. Diantaranya pada olahan makanan, seperti Blenyik.

Anak Jakin (Jaman Kini) di Cilegon yang dulunya bukan kota industri ini pasti asing mendengar namanya. Padahal dulu, olahan kuliner klasik ini panganan khas masyarakat pesisir Cilegon.

Blenyik adalah panganan yang diolah dari bahan utama ikan teri dan nasi. Sehingga pada beberapa dekade silam masyarakat Cilegon begitu karib menyebut ikan teri kecil dengan sebutan “Teri-Nasi”.

Menurut Tokoh Pemuda (Perkampungan Tua) Terate Udik, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Faisal Amir, panganan Blenyik ini konon sudah ada sejak masa Kesultanan Banten, dan bertahan dihidangkan pada momen ‘Idul Fitri 1439 Hijriyah ini.

“Bahannya sekul wadang (nasi yang sudah menginap), campur iwak teri ditambahi bumbu: Bawang Merah, Bawang Putih, Ketumbar dan Garam, Cara buatnya semua bahan diaduk merata, dicetak bulat, di jemur sampai kering kemudian digoreng. Rasanya ‘aneu mertua lewat geu jojong bae’. Jajalen (cobain aja),” katanya ditemui di kediamannya, Minggu (17/6/2018).

Faisal juga menjelaskan jika sudah sangat jarang warga di Kampungnya yang membuat panganan langka ini, karena memang sudah nyaris putus generasi yang membuatnya.

Ia juga menceritakan masa kecilnya yang dulu sangat menyukai panganan ini.

“Dulu yang biasa bikin Blenyik nenek, cuma sekarang sudah gak ada. Dan sekarang yang masih bisa bikin cuma Bibi, ini juga Bibi yang buatin,” terangnya.

Diketahui, asal usul panganan ini merupakan hasil ijtihad kreasi masyarakat pesisir dalam menghadapi perubahan musim yang perlu untuk diapresiasi, karena mereka berupaya menghindari kemubadziran dari limpahan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.

Kabarnya dulu, bila musim angin barat berlalu biasanya masyarakat nelayan di Cilegon panen ikan teri. Hasil tangkapan yang cukup melimpah lantas mereka olah menjadi Blenyik agar tahan lama dan sebagai simpanan persediaan lauk di musim hujan atau dijual sebagai sumber penghasilan tambahan. (*/Ilung)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien