Honor Ribuan Guru Madrasah Tak Cair, PII Cilegon Minta Pemkot Bertanggung Jawab

 

CILEGON – Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kota Cilegon menyampaikan keprihatinan mendalam atas kabar bahwa sebanyak 5.189 guru madrasah di Kota Cilegon gagal menerima honor yang menjadi hak mereka.

Situasi ini dianggap sebagai persoalan serius yang mencoreng komitmen pemerintah terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam penghormatan kepada tenaga pendidik.

Adi Gustiadi Ketua Umum PD PII Kota Cilegon menegaskan bahwa guru madrasah memiliki peran vital dalam membentuk karakter generasi muda, khususnya di lingkungan pendidikan Islam.

Kegagalan pemerintah untuk memenuhi kewajiban ini dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap sektor pendidikan.

“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Ketika hak mereka diabaikan, ini menjadi alarm bahwa perhatian terhadap pendidikan kita masih lemah. PD PII Kota Cilegon mendesak agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini,” tegas Adi Gustiadi, Rabu, (1/1/2025).

PD PII Kota Cilegon juga mengajak masyarakat, khususnya pelajar, untuk memberikan dukungan moral kepada para guru yang terdampak.

Menurut mereka, persoalan ini tak hanya merugikan guru secara finansial, tetapi juga mencederai semangat mereka dalam mendidik siswa.

“Honor yang terlambat mencerminkan lemahnya manajemen dan komitmen pemerintah. Kami berharap Wali Kota Helldy Agustian dan jajaran terkait mengambil langkah cepat dan bertanggung jawab atas situasi ini,” lanjutnya.

Sebagai organisasi pelajar yang peduli terhadap dunia pendidikan, PD PII Kota Cilegon berkomitmen untuk terus mengawal isu ini agar para guru mendapatkan hak mereka dengan adil dan tepat waktu.

Ia juga mengingatkan bahwa keberpihakan kepada pendidikan adalah cerminan dari kualitas kepemimpinan di daerah.

Ia menutup dengan seruan agar pemerintah lebih memprioritaskan sektor pendidikan demi menciptakan Cilegon yang lebih gemilang di masa depan. (*/Red)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien