HUT Ke-47, Mahasiswa Sebut KNPI Cilegon Hanya Jadi Wadah Rebutan Dana Hibah
CILEGON – Dalam momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Tahun Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kali ini, Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) memberikan catatan serius bagi organisasi tempat berhimpun OKP tersebut di usianya yang sudah tidak lagi muda ini.
Duta Besar IMC UIN SMH Banten Sunani Al-Faridi menuturkan, sebagai kota industri dengan pertumbuhan ekonomi, dan penduduk yang cukup pesat. Tentu, Cilegon memiliki banyak sekali sumber daya manusia dan pemuda yang potensial untuk membangun dan mengembangkan Kota Cilegon di masa yang akan datang.
Tantangan KNPI kedepan harus bisa menggerakkan potensi yang ada di Cilegon, untuk mendorong ke arah pembangunan SDM yang lebih baik.
“KNPI yang ada di Cilegon seharusnya mampu mengakomodir potensi-potensi yang dimiliki oleh pemuda,” ujar Sunani, melalui siaran persnya, Kamis (23/7/2020).
Namun, Sunani menilai realitas KNPI di Cilegon saat ini justru hanya dimanfaatkan untuk menjadi tempat mencari keuntungan, seperti proyek dan dana hibah. Dimana, dana hibah yang diberikan Pemerintah Kota Cilegon setiap tahunnya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) tidak mampu menghadirkan program yang berkualitas.
“KNPI Kota Cilegon baik gerbong Rizki Khairul Ikhwan ataupun gerbong Najmudin juga dinilai gagal mengakomodir potensi-potensi pemuda yang ada di Kota Cilegon,” tuturnya.
Salah satu indikator kegagalan tersebut, menurut Sunani, karena KNPI Kota Cilegon tidak pernah membuat kegiatan yang berorientasi pada kebutuhan pemuda. KNPI Kota Cilegon saat ini dinilai hanya sibuk dengan kegiatan-kegiatan politik praktis.
“Adanya dualisme kepemimpinan KNPI Kota Cilegon juga menandakan bahwa KNPI tidak mampu menyatukan gagasan dan potensi-potensi pemuda Cilegon,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Duta Besar IMC Kedutaan Al-Khairiyah Arifin Solehudin. Dia menilai, KNPI Kota Cilegon harus menjadi contoh bagi organisasi kepemudaan, terutama soal kemandirian dan program pembinaan yang mampu mendorong peningkatan kualitas SDM pemuda.
“Julukan yang tepat untuk KNPI adalah wadah pemuda rebutan dana hibah,” tuturnya.
Diketahui, di Kota Cilegon terjadi dualisme kepengurusan DPD KNPI, yakni satu versi dipimpin oleh Rizki Khairul Ichwan, putera sulung dari Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati, dan dalam kepengurusannya mendapatkan dana hibah dari APBD tahun 2019 dan 2020 ini. Pada 2019, KNPI Rizki mendapat hibah sebesar Rp 350 juta, dan tahun ini diproyeksikan hibah senilai Rp 1,5 miliar.
Sedangkan versi satunya adalah DPD KNPI Kota Cilegon yang diketuai Mumu Najmudin, yang menginduk kepada Ali Hanafiah sebagai Ketua DPD KNPI Banten. DPD KNPI Kota Cilegon di bawah kepemimpinan Mumu Najmudin ini tidak mendapatkan dana hibah dari Pemkot Cilegon. (*/A.Laksono)