Harga Barang Perlengkapan Perpisahan SMKN 1 Cinangka Disebut Terlalu Mahal dan Tak Sesuai Harga Pasar
SERANG – Rencana pelaksanaan acara perpisahan (wisuda) di SMKN 1 Cinangka, Kabupaten Serang, yang kini telah dibatalkan masih menyisakan polemik.
Pasalnya, pungutan biaya wisuda sebesar Rp795 ribu per siswa dari total 355 siswa tidak dikembalikan sepenuhnya oleh pihak sekolah, dengan alasan dana telah digunakan untuk membeli sejumlah barang untuk perlengkapan acara.
Sejumlah wali murid menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut dan mempertanyakan penggunaan anggaran.
Meski telah disosialisasikan dan dijelaskan oleh pihak panitia, namun wali murid menilai rincian harga barang yang dibeli oleh pihak sekolah tidak wajar dan jauh melebihi harga pasar.
Perbandingan Harga
Salah satu item yang sudah dibeli dan dibagikan oleh pihak sekolah kepada siswa adalah selempang wisuda dengan harga satuan Rp 125.000.
Sedangkan, berdasarkan penelusuran di platform e-commerce seperti Shopee, harga selempang serupa dengan kualitas baik harganya hanya berkisar antara Rp30.000 hingga Rp50.000.
Selain itu, souvenir untuk orang tua berupa tote bag juga disosialisasikan oleh pihak sekolah kepada wali murid seharga Rp54.000 per buah.
Sementara temuan di pasaran, tote bag polos dengan kualitas sejenis hanya dibanderol Rp5.000 hingga Rp10.000.
Barang lainnya, medali wisuda, tercatat dengan harga Rp78.000 per buah, sementara harga pasarannya diketahui berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000.
Diketahui dari total biaya Rp 795 ribu, murid menerima sisa pengembalian sebesar Rp200 ribu beserta tiga buah barang, yakni selempang, medali, dan tote bag.
Tiga item barang-barang yang diperbandingkan tersebut, diklaim oleh pihak sekolah telah dibagikan kepada murid pada Kamis (8/5/2025) kemarin.
“Saat rapat Kamis pagi, kami hanya menerima pengembalian uang sebesar Rp200 ribu. Sisanya hanya diberikan selempang, medali, dan tote bag yang mungkin dimaksud sebagai souvenir untuk orang tua,” ungkap salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, Jum’at (9/5/2025).
Ia juga menilai harga dari ketiga barang tersebut sangat tidak sebanding dengan jumlah uang yang telah dibayarkan.
“Totebagnya itu, kalau dilihat di pasaran, harganya sekitar lima ribuan saja. Selebihnya ya hanya medali dan selempang. Itu semua tidak mungkin menghabiskan sampai Rp600 ribu (yang dipotong),” keluhnya.
Menurutnya, sejumlah orang tua sebelumnya telah menyampaikan aspirasi agar jika acara dibatalkan maka dilakukan pengembalian secara utuh.
Namun kenyataannya, hanya Rp200 ribu yang dikembalikan.
“Ini keterlaluan. Orang tua merasa kecewa karena dana besar sudah dikumpulkan, tapi tidak ada pertanggungjawaban yang jelas setelah acara dibatalkan,” imbuhnya.
Selain itu, dalam rapat sosialisasi antara panitia dan wali murid dijelaskan rincian sejumlah barang dan fasilitas yang telah dibelanjakan untuk dibagikan kepada murid.
Namun faktanya, hingga saat ini murid belum menerima barang-barang maupun fasilitas yang dijelaskan, meliputi:
1. Buku tahunan: Rp 200.000 per siswa
2. Foto ijazah: Rp 39.887 per siswa
3. Suvenir tamu: Rp 44.873 per siswa
4. Makanan dan minuman pengisi acara: Rp2.850.000
4. Spanduk: Rp2.800.000
6. Kebersihan: Rp1.500.000
7. Tukang: Rp1.500.000
8. Dekorasi: Rp5.000.000
9. Dokumentasi: Rp15.950.000
10. Video selebrasi: Rp5.600.000
11. Keamanan: Rp2.450.000.
Hingga berita ini terbitkan, pihak sekolah dan panitia masih enggan memberikan penjelasan secara rinci kepada wartawan.
Fakta Banten telah berusaha mengkonfirmasi salah satu panitia wisuda dan juga Kepala SMKN 1 Cinangka, namun keduanya belum memberi respon apapun. (*/Nandi)