Imbas Aturan KDM, Jalan Cilegon Kewalahan Diserbu Truk Tambang
CILEGON – Efek domino kebijakan larangan truk tambang melintas di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, mulai merembet hingga ke Kota Cilegon.
Aturan yang diteken Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), tersebut memicu gelombang kendaraan berat menuju kawasan industri Bojonegara, Banten.

Akibatnya, sejumlah ruas jalan di Kota Baja itu mendadak kewalahan. Volume truk yang meningkat tajam membuat arus lalu lintas di beberapa titik tersendat parah.
Sebagaimana diketahui, larangan truk tambang di Parung Panjang pada pagi hingga siang hari membuat sebagian besar kendaraan berat beralih ke jalur alternatif, salah satunya melalui rute Serang–Cilegon menuju Bojonegara.
Alhasil, ruas-ruas jalan di Cilegon kini menanggung beban lebih berat dari biasanya.
Kasatlantas Polres Cilegon, AKP Ridwan, mengakui peningkatan signifikan terjadi dalam sepekan terakhir.
“Selama seminggu peningkatan pasti ada, karena menurut informasi tambang di Bogor sementara ditutup. Akhirnya beralih ke jalur Bojonegara–Pulo Ampel, dan sebagian juga ke JLS untuk pengambilan material,” ujarnya, Selasa, (7/10/2025).
Efek kebijakan KDM, lanjutnya, terasa nyata di lapangan.
“Ditambah dengan adanya kelangkaan solar, mobil-mobil yang mau mengisi bahan bakar harus antre hingga ke pinggir jalan. Jadi, untuk kendaraan besar yang melintas memang jadi sulit,” tambahnya.
Ridwan menyebut, antrean panjang kerap terjadi di beberapa titik rawan.
“Pertama di pom bensin Tegal Wangi, kedua di Damkar, Grogol Merak. Kalau di Cilegon Timur, itu padat pada pagi dan sore,” jelasnya.
Untuk meredam kepadatan, jajaran Satlantas menerjunkan personel tambahan.
“Setiap hari, enam anggota ditempatkan di simpang Bojonegara dan empat unit patroli mobile di simpul kemacetan. Kami juga sudah berkirim surat kepada Dishub Kabupaten Serang dan Dishub Kota Cilegon untuk bantuan tambahan personel,” ungkapnya.
Menurutnya, total ada 16 personel ditambah empat perwira yang dikerahkan di lapangan sejak 1 Oktober, sesuai arahan Kapolres Cilegon.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon, Heri Suheri, menegaskan pihaknya bersama Satlantas langsung melakukan langkah cepat begitu lonjakan truk terasa di lapangan.
“Atas perintah langsung dari Pak Walikota, kami menambah tenaga dan kekuatan di lapangan. Beberapa hari terakhir memang terjadi peningkatan volume lalu lintas yang cukup signifikan, terutama dari truk barang menuju Bojonegara,” katanya.
Heri memastikan koordinasi intensif antara Dishub dan Satlantas terus dijalankan demi menjaga arus kendaraan tetap terkendali. Ia juga mengimbau para sopir truk agar lebih disiplin.
“Saran kami, patuhi rambu-rambu lalu lintas, gunakan lajur yang benar, dan ikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.***

