Kebiasaan Bolos Sekolah Jadi Pintu Masuk Narkoba ke Pergaulan Remaja Cilegon

CILEGON – Kesatuan Bina Masyarakat (Binmas) Polres Kota Cilegon, mensinyalir kebiasaan bolos sekolah yang sering dilakukan pelajar terutama tingkat SMP dan SMA menjadi pintu gerbang masuknya narkoba di kalangan remaja.

Aktivitas nongkrong di saat jam pelajaran biasanya sering dibarengi dengan kebiasaan buruk lainnya seperti merokok dan menenggak minuman keras.

Menurut Kepala Satuan Bina Masyarakat (Binmas) Polres Cilegon, AKP Bhakti Yasa Saputri, pihaknya pernah mendapati siswa-siswa yang melakukan bolos sekolah membawa barang haram beberapa diantaranya jenis baru.

Hal ini menurutnya lantaran siswa yang biasa melakukan bolos sekolah lebih mudah dimasuki para pengedar Narkoba, terutama peredaraan Narkoba jenis baru yang murah dan mudah didapat.

“Saat Operasi Bina Khusuma kita mendapati pelajar SMP tidak masuk, kisaran kelas satu dan dua yang nongkrong di Warnet, alasan mereka kebanyakan telat masuk, ada juga yang beralasan karena takut sama temanya. Ini nantinya menjadi jalan masuknya predaran Narkoba ke kalangan pelajar, kita beri pembinaan, arahan kepada mereka,” imbuhnya.

Mengantisipasi peredaran narkoba di kalangan pelajar, Binmas Polres Kota Cilegon menggelar Operasi Bina Khusuma yang digelar dari 25 Oktober 2017 bertujuan untuk pembinaan serta sosialisai kepada masyarakat dan salah satunya sebagai bentuk pencegahaan predaraan Narkoba ke kalangan pelajar.

“Operasi Bina Khusuma, kita selenggarakan dari 25 Oktober kemarin sampai nanti 13 November 2017, ini sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat serta melakukan pembinaan dan salah satunya pencegahan beredarnya Narkoba ke kalangan pelajar, apalagi banyak obat terlarang yang mudah di dapat,” ungkapnya ke faktabanten.co.id ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/11/2017).

Lebih lanjut, AKP Bhakti YS mengatakan, saat melakukan operasi bina khusuma beberapa waktu lalu, ia mendapatkan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) kedapatan tidak masuk sekolah, para pelajar malah asik di Warung Internet (Warnet)

“Setelah itu, kita bawa mereka ke kelurahan, terus kita panggil pihak sekolah dan orang tuanya. Mereka membuat surat pernyataan, yang nantinya jika mengulangi kembali,” pungkasnya. (*/Temon)

Honda