CILEGON – PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS) sebagai operator Krakatau International Port sepertinya memiliki rencana bisnis ke depan yang akan lebih memperluas layanannya kepada publik.
Salah satu rencana yang mulai terekspose yakni PT KBS akan mengoperasikan layanan untuk penyeberangan komersial dari Cilegon menuju Lampung.
Menurut informasi, penyeberangan komersial yang akan dilayani oleh Krakatau International Port yakni rute Cigading – Pelabuhan Panjang.
PT KBS diketahui telah melakukan uji coba sandar Kapal Roro (Roll-on/Roll-off) di Dermaga 7.3 Krakatau International Port di Cigading, Senin (30/6/2025).
Saat dikonfirmasi Fakta Banten, Direktur Komersial & Pengembangan Usaha PT KBS, M. Tantra Maulana, membenarkan rencana tersebut.
Dalam pengoperasian kapal RoRo, PT KBS akan menjalin kerjasama dengan PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP).
Tantra juga mengungkapkan untuk penyeberangan komersial yang akan dilayani PT KBS nantinya baru sebatas kendaraan angkutan barang.
Sementara itu, dalam postingan resmi di akun medsos @krakatauinternationalport terungkap uji coba rencana layanan tersebut telah berhasil dilakukan dengan menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Ferindo VII.
Uji coba sandar kapal di dermaga Krakatau International Port kali ini didampingi oleh Direktur Operasi PT KBS, Aep Dedi Laksana, dan beberapa Vice President PT KBS juga Tim HSE PT KBS.
Turut hadir juga secara langsung Kepala KSOP Kelas I Banten Capt. Bharto Ari Rharjo dan Kanit Reskrim dari KSKP.
“Uji coba ini merupakan salah satu langkah awal dari kerjasama PT KBS dengan PT Atosim dalam Penyediaan terminal Roro Rute Cigading – Panjang,” tulis keterangan di Instagram tersebut.
Diketahui, Krakatau International Port merupakan pelabuhan curah kering terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai 25 juta ton per tahun.
Pelabuhan ini terintegrasi dengan fasilitas logistik dan mampu menangani muatan kargo dalam jumlah besar, dengan 17 slot dermaga, -21 dermaga rendah, 20 ribu ton per hari.
Krakatau International Port juga telah memiliki sistem “Smart Port” yang didukung oleh teknologi KIPOS, mentransformasi digital, mengoptimalkan operasi untuk efisiensi dan presisi.
Terletak strategis di area emas Selat Sunda dan jalur komunikasi laut, pelabuhan terintegrasi yang menyatu dengan wilayah sekitarnya.
Pelabuhan ini terhubung dengan 21st Century Maritime Silk Road, Sea Lane of Communication (SLoC), dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). (*/Red)
