CILEGON – Hujan deras yang kerap mengguyur Kota Cilegon dan sekitarnya dalam beberapa hari ini kembali mengakibatkan banjir di banyak titik, seperti di kawasan Kecamatan Ciwandan yang merendam ratusan rumah warga.
Selain itu, dalam pantauan langsung faktabanten.co.id Jum’at (9/2/2018), beberapa titik jalan nasional Cilegon-Anyer juga turut terendam oleh banjir, meski masih bisa dilintasi oleh kendaraan.
Tampak titik terparah banjir terjadi di wilayah Kelurahan Kubangsari yang hingga sore hari hujan tampak belum surut dan masih menggenangi rumah warga serta mengganggu murid madrasah.
Menurut warga setempat Sahrudi, kawasan Ciwandan memang sudah menjadi daerah langganan banjir yang perlu perhatian serius dari pihak pemerintah. Bahkan hingga kini belum terlihat keberadaannya untuk meninjau kondisi warga terdampak banjir.
“Memang wilayah kami seperti sudah menjadi langganan banjir, tapi sudah bertahun-tahun kenapa tidak juga mendapat penanganan serius dari pemerintah. Padahal kami sudah membayar pajak kepada mereka, lihat saja sekarang apa mereka melihat keadaan kami,” terangnya.
Menanggapi persoalan banjir ini tokoh masyarakat Ciwandan Ibrohim Aswadi, mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab banjir di wilayahnya tersebut.
“Banyak faktor yang menjadi penyebab banjir, diantaranya kawasan industri yang memakai fasilitas kawasan hilir, penyempitan saluran Kali di rel PT. KAI, Daerah Aliran Kali (DAK) yang tidak terintegrasi dari hulu sampai ke hilir,” paparnya.
Tokoh yang juga menjadi korban banjir karena ‘Kampung Wisata’ yang baru beberapa hari di launchingnya itu turut terendam banjir ini juga meminta kepada semua pihak yang terkait hal ini duduk bersama untuk mencari solusi banjir Ciwandan.
“Saya harap empat unsur yakni Pemkot Cilegon, Pemprov Banten cq Dinas PU, PT. KAI dan seluruh pelaku industri khusunya di Ciwandan untuk duduk bersama memberikan solusi yang kerap merugikan warga Ciwandan,” tegasnya. (*/Ilung)