Langkanya Ikan Air Tawar di Kota Baja

Lazisku

CILEGON – Keanekaragaman hayati alias Biodiversitas ikan-ikan air tawar lokal di Kota Cilegon mulai berangsur-angsur menghilang dan terancam punah. Hal ini tak lepas dari pesatnya pembangunan di Kota industri tersebut, mulai dari pabrik-pabrik, perumahan hingga pusat perbelanjaan yang menggusur habitatnya.

Padahal ikan lokal selain bisa untuk kebutuhan konsumsi yang penuh gizi, ikan lokal juga memiliki nilai ekonomis dalam menambah pendapatan rumah tangga. Seperti Gabus, Betik, Sepat, Belut dan sebagainya.

“Untuk harga ikan betik saja, saat ini di pasaran bisa mencapai Rp 60 ribu perkilogramnya. Bukan saja makin susah cari ikan, cari habitatnya saja udah susah. Jenis ikan lokal ini mulai langka karena sawah, kubang, rawa juga makin hilang. Dan ini jarang ada yang memikirkan,” kata Hasani, pemuda asal Bagendung, yang biasa berburu ikan lokal kepada faktabanten.co.id, Kamis (27/9/2018).

Ks
dprd pdg

Hasani berharap, selain ada pembatasan penggusuran lahan pertanian oleh Pemerintah Kota Cilegon, upaya pembudidayaan ikan lokal ini perlu dilakukan untuk melestarikan jenis-jenis ikan lokal tersebut agar populasinya tidak punah.

“Saya harap Pemkot Cilegon memikirkan habitat ikan lokal ini melalui dinas terkait dengan adanya pembudidayaan. Dan kepada masyarakat untuk tidak gampang menjual sawahnya kepada pihak pemilik modal untuk kepentingan kapitalisasi,” harapnya.(*/Ilung)

[socialpoll id=”2521136″]

Kpu
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien