Lingkungan Tercemar, Emak-emak Warga Ciwandan Geruduk Pabrik Gula SUJ

CILEGON – Puluhan emak-emak warga Link Lijajar, RT 13 RW 06, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, yang menjadi korban terdampak limbah PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ), menggeruduk pabrik gula tersebut, Jum’at (19/10/2018).

Massa mengeluhkan lingkungan tempat mereka tinggal tercemar oleh debu hitam pekat limbah dari pabrik sehingga menggangu aktivitas. Debu tersebut diduga merupakan fly ash, limbah hasil pembakaran batubara pada boiler pabrik gula tersebut.

Pantauan Fakta Banten di lokasi, puluhan emak – emak Link Lijajar mendatangi pabrik pabrik gula rafinasi tersebut sekitar 16.00 WIB. Kedatangan mereka adalah untuk menemui manajemen perusahaan yang dinilai selama ini terkesan masa bodo atas debu yang mencemari lingkungan tempat tinggal warga. Padahal debu tersebut sangat mengganggu membuat pedih di mata dan pernapasan terganggu.

Sulhiyah (38), salah satu perwakilan warga mengatakan, keluhan debu hitam pekat ini sangat menggangu aktivitas dan pernapasan terganggu.

“Kami merasa kecewa atas manajemen PT SUJ yang tidak pernah mendengar keluhan kami di tambah humas yang bernama Pak Weldy tidak merespon keluhan warga padahal keluhan tersebut sudah disampaikan,” ujarnya.

Warga meyakini bahwa PT SUJ yang menimbulkan pencemaran tersebut.

Kartini dprd serang

“Yang lebih aneh lagi pihak perusahaan tidak mengakui kalau limbah debu itu berasal dari SUJ, tapi setelah kami menggeruduk dan melihat langsung ke dalam pabrik debu hitam pekat yang ada di area pabrik sama persis dengan debu yang ada di pemukiman,” ujarnya.

Warga meminta pihak perusahaan untuk membenahi pabriknya, kami hanya meminta kepada pihak perusahaan agar debu tidak menyasar ke pemukiman.

“Kami harap pihak pabrik segera melakukan pembenahan. Apabila permintaan kami tidak direspon, kami akan kerahkan massa lebih banyak lagi, bila perlu kami akan menginap di pabrik PT SUJ. Pihak pabrik setiap hari juga harus mengontrol limbah debu yang menyasar ke masyarakat,” ujarnya.

Senada juga dikatakan Sandawiyah (50) warga terdampak debu lainya. Ia mengaku sudah lelah atas debu pekat yang dihasilkan dari SUJ yang setiap hari menghantui keluarganya.

“Lelah kang, lelah kami harus gimana lagi, keluhan sudah kami sampaikan tapi respon dari pihak perusahaan cuek, saya berharap ada solusi dari pihak perusahaan, kami hanya mengharapkan debu itu tidak ada lagi, terserah caranya gimana yang penting debu itu hilang,” tukasnya.

Sementara itu, Rizky Weldi, selaku Humas dari PT SUJ ketika dihubungi melalui telepon genggamnya tidak mengangkat. (*/RedRT)

[socialpoll id=”2521136″]

Polda