Masjid Gesing di Cilegon, Tak Tergusur oleh Pesatnya Pembangunan Industri
CILEGON – Masjid Al-Khadra atau yang lebih dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan Masjid Gesing, ini merupakan salah satu masjid tua yang ada di Kota Cilegon.
Dibangun oleh masyarakat pada tahun 1930-an, disebut nama Gesing karena merupakan nama Kampung besar yang berada di kawasan di Masjid ini yang kini sudah tergusur oleh keberadaan industri.
Hal ini dikatakan Sugiri, Wakil Ketua DKM Masjid Gesing, saat diwawancarai oleh Fakta Banten Sabtu sore (22/7/2017).
“Masjid Gesing ini dibangun pada tahun 1930-an, yang bangun masyarakat Gesing, Gesing itu nama Kampung besar disini. Tapi Kampungnya kena gusur oleh pabrik,” ungkapnya.
Dalam pantauan Fakta Banten sore tadi, hingga kini, Masjid Al-Khadra (yang artinya “hijau” atau “subur”) ini masih mempertahankan bentuk bangunan utamanya tanpa ada banyak perubahan. Seperti tembok tebal ciri khas bangunan tua yang disusun dari batu bata mentah, tanah dan kapur yang berwarna putih. Namun dalam ada sedikit perubahan atau renovasi, seperti atap yang baru sekitar 3-4 bulan pada tempat wudhu yang berada dibelakang Masjid tua ini.
“Bangunannya masih tetap dipertahankan yang lama, cuma ada atap itu yang baru direnovasi sekitar 3-4 bulan lalu,” ujar Sugiri.
Seperti umumnya masjid tua di Cilegon, bagian dalam masjid ini terdiri dari tempat sholat utama serta tempat imam dan mimbar untuk khutbah. Selain itu terdapat pilar-pilar besar dan tebal melengkung di bagian atasnya.
Masih berdirinya Masjid Gesing ini di tengah kepungan pembangunan industri yang begitu pesat di Kota Cilegon. Kabarnya Masjid ini memiliki tuah atau karomah dari para sesepuh Kampung Gesing dulu sehingga masih berdiri kokoh hingga kini.
“Katanya sih ya ada karomah begitu kang, sesepuh Gesing namanya Ki Abdul Haq sama Ki Abdullah. Ya nyatanya Masjid ini masih berdiri kokoh, soalnya Masjid tua lainnya yang dekat dengan pabrik dan pelabuhan sana sudah tidak ada. Makanya kalau malam banyak orang yang datang kesini,” ungkap Sugiri.
Kalau beberapa tahun yang lalu di depan Masjid, masih terdapat bekas bangunan Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyah yang merupakan Perguruan Islam tertua di Kota Cilegon yang didirikan pada tanggal 5 Mei 1925. Namun, sore tadi tampak sudah tidak ada.
Yang tampak di tiga sisi yakni Utara, Barat dan Timur kawasan Masjid yang memiliki luas sekitar 5.000 Meter Persegi ini, sedang dilakukan proses pembangunan proyek baru milik PT Krakatau Steel.
“Luas kawasan Masjid ini ada 5.000 Meter lebih, iya bangunan madrasah itu sudah tidak ada. Kalau di sekeliling masjid ini mau dibangun sama KS, nggak tahu buat apa, tapi orang KS udah janji akan memagar batas lahan masjid ini,” kata Sugiri.
Daliman, warga Kalentemu, Samangraya yang dijumpai di Masjid ini sore tadi, saat ditanyakan soal pembangunan proyek baru KS di sekitar Masjid ini mengaku tidak setuju.
“Katanya sih nanti masjid ini akan dipagar KS berbentuk U, kang. Saya nggak setuju dengan proyek KS ini,” tegasnya.
Kawan Fakta Banten Online yang ingin mengetahui keberadaan Masjid Gesing ini, bisa mendatangi masjid tua ini yang terletak di sisi kanan jalan raya Cilegon-Anyer. Tepatnya di Jalan Kyai Abdul Haq Ahmad, Kampung Gesing Kalentemu, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon. (*)