Masyarakat Kecam Hiburan Malam di Cilegon, Tetap Beroperasi di Tengah Duka Tsunami
CILEGON – Di saat masyarakat Banten sedang dirundung musibah tsunami di Selat Sunda yang memakan ratusan korban jiwa, ribuan luka-luka dan puluhan ribu lainnya mengungsi, ternyata tempat hiburan malam masih tetap menjalankan kegiatannya tanpa peduli dengan imbas dari kemaksiatan yang mereka timbulkan.
Kondisi ini disesalkan oleh sejumlah elemen masyarakat Kota Cilegon. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Brigade Al-Khairiyah, Anwar Musadad.
Brigade Al-Khairiyah mengaku merasa miris melihat realitas kemaksiatan di daerah yang dikenal kota santri ini. Adad juga mengajak pengelola Tempat Hiburan Malam agar tidak beroperasi dulu selama suasana duka di Banten.
“Tempat hiburan kenapa masih buka di saat banyak saudara-saudara kita ditimpa musibah, mana solidaritasnya pelaku hiburan untuk kemanusiaan? Jangankan mereka mau memberikan bantuan untuk para korban, mereka kan ada komunitas Asprigon. Turun itu ownernya, sekelas Presiden, Gubernur dan Bupati saja mau turun ke lokasi bencana,” ungkap Adad saat ditemui di Sekretariat Brigade Al-Khairiyah, Kamis (27/12/2018).
Pria yang akrab disapa Kang Adad ini, mendesak Pemkot Cilegon untuk bisa segera mengambil tindakan tegas akan sikap pengelola Tempat Hiburan Malam yang dianggap tidak menunjukan solidaritas terhadap para korban jiwa.
“Ini sudah terlalu, di saat banyak saudara kita yang sedang dalam kondisi berduka, banyak masyarakat yang panik akan kabar tsunami susulan eh mereka masih saja menawarkan dan menyuguhkan hiburan senang-senang, joged-joged. Pemkot Cilegon harus bisa bertindak tegas, setidaknya ada himbauan untuk tutup dulu,” jelasnya.
Adad mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa jika tidak ada tindakan dari Pemerintah untuk menertibkan kemaksiatan ini.
“Sampai malam tahun baru kami akan monitoring kalau Pemkot Cilegon masih diam, kami bersama Banom (Badan Otonom) Al-Khairiyah dan akan mengajak Ormas Islam lainnya seperti NU, LMP, Ansor, HPA dan sebagainya untuk melakukan demo kepada pemerintah,” imbuhnya.
Selain menghimbau untuk tidak beroperasi, pria yang merupakan adik kandung dari Ketua Umum PB Al-Khairiyah, Haji Ali Mujahidin ini, mengimbau agar pengelola Tempat Hiburan Malam untuk peduli terhadap para korban dengan memberikan bantuan.
Menghadapi peristiwa duka ini, Kang Adad juga menghimbau Pemkot Cilegon untuk mengajak dan merangkul semua Ormas Islam untuk melakukan Istighosah bersama sebagai ungkapan Tobat Massal.
“NU, FPI, Muhammadiyah, dan semua harusnya dirangkul diajak oleh Plt Walikota untuk melakukan istighosah bersama di Alun-alun,” tandasnya. (*/Ilung)